Dark/Light Mode

Dihadiri Ketua Fraksi PKB DPR

Santri Ponpes Sa'adatuddaroin Upacara HUT RI Dengan Inspektur Wakapolresta Bandung

Kamis, 17 Agustus 2023 19:07 WIB
Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal (tengah). (Foto: Istimewa)
Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal (tengah). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan santri di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Sa'adatuddaroin melaksanakan Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI, di halaman ponpes, Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/8). Pelaksanaan upacara ini dipimpin Inspektur Upacara Wakapolresta Bandung AKBP Imron Ermawan.

Hadir dalam upacara ini Ketua Fraksi PKB DPR Cucun Ahmad Syamsurijal, selaku pendiri Ponpes Sa'adatuddaroin dan para tamu dari jajaran Forkopimcam Solokanjeruk maupun para kiai, ulama, maupun para kader Nahdatul Ulama (NU) serta para santi lain.

Para peserta Upacara Kemerdekaan RI dengan semangat juangnya sama-sama memekikkan kemerdekaan. "Merdeka.... Merdeka... Merdeka..." Pekik dan semangat mereka menandakan siap untuk berjuang mengisi Kemerdekaan RI dengan berbagai peningkatan pembangunan.

"Di Ponpes Sa'adatuddaroin digelar upacara dengan kekhasan dan keunikan pesantren dalam penyelenggaraan pendidikan keagamaan," kata Cucun Ahmad Syamsurijal, yang akrab dipanggil Kang Cucun, dalam keterangannya usai pelaksanaan upacara.

Kang Cucun mengapresiasi pelaksanaan Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan RI itu dengan Inspektur Upacara Wakapolresta Bandung, yang sempat memberikan edukasi dan semangat pada amanatnya kepada para santri sebagai peserta upacara.

Baca juga : Terus Mengalir, Dukungan Pesantren Untuk Capres Anies

Kehadiran Wakapolresta Bandung itu pula turut memotivasi santri, sembari menyebutkan di bawah kepemimpinan Kapolri Polisi Listyo Sigit Prabowo, santri punya jalur khusus bisa masuk Polri. Apalagi bagi santri hafid alias hafal Al-Qur'an. 

Kang Cucun mengatakan, poin penting pelaksanaan upacara ini adalah menanamkan rasa kebangsaan. Dia pun berharap, tidak ada lagi persepsi bahwa pesantren adalah pendidikan yang tidak nasionalis.

"Justru dengan perayaan Hari Kemerdekaan sekaligus pelaksanaan Upacara HUT ke-78 Kemerdekaan ini untuk menyampaikan kepada khalayak bahwa Republik Indonesia ini dilahirkan oleh darah dan keringatnya para santri dan kiai, sebelum terjadi merdeka," tutur Kang Cucun.

Menurut Kang Cucun, sejarah membuktikan perjuangan para santri dalam melawan penjajah. "Kalau misalkan terjadi sekarang ada pembiasan, pembelokan dalam pemahaman, kami dari Pondok Pesantren Sa'adatuddaroin mengirimkan pesan kepada seluruh pesantren, bahwa nilai-nilai kebangsaan ini harus ditanamkan. Dengan cara seperti ini (pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI). Mereka cinta Tanah Air, kemudian juga mereka ikut andil bahwa kemerdekan patut disyukuri dengan berbagai hal," ucapnya.

Kang Cucun melanjutkan, santri disiapkan sebagai anak-anak bangsa yang unggul, dengan mengenyam pendidikan keagamaan. "Jangan sampai menerima pendidikan keagamaan yang punya pemikiran tertutup dan tidak luas wawasannya. Kita buka mereka supaya bisa memahami tentang konsep-konsep kenegaraan," tuturnya.

Baca juga : Ketua Fraksi PKS DPR: Hari Pahlawan Momentum Kobarkan Semangat Persatuan Dan Kepedulian Rakyat

Kang Cucun melihat, para santri menampilkan keunikan dalam pelaksanaan upacara tersebut. Para santri pun mampu menjadi pasukan aubade, mengibarkan Bendera Merah Putih, kemudian membacakan Undang-Undang Dasar 1945, dan membacakan Pancasila.

"Bagaimana lahirnya kemerdekaan ini menjadi satu kebanggaan juga bahwa bisa merdeka melaksanakan ngaji dengan merdeka. Mereka juga bisa merasakan kehadiran negara," ucapnya.

Mengenai eksistensi pesantren, kata Kang Cucun, dulu tidak ada yang melirik. Tepatnya sebelum lahirnya Undang-Undang Nomor 18 tahun 2019 tentang Pesantren. "Sekarang ada kesetaraan, ada rekognisi, santri tidak lagi dipandang sebelah mata eksistensinya," katanya. 

Kang Cucun mengungkapkan, dari pesantren banyak lahir generasi yang menjadi anggota Polri dan juga orang hebat lainnya. "Saya sampaikan motivasi kepada anak-anak santri ini, kalian jangan merasa kecil hati jadi santri. Ternyata yang namanya takdir dan nasib itu nggak tahu. Saya misalnya, alhamdulillah nggak mimpi-mimpi jadi anggota DPR dan sekarang mendapat kepercayaan jadi Ketua Fraksi PKB DPR. Termasuk keuangan negara, karena saat ini menduduki jabatan sebagai Pimpinan Badan Anggaran DPR. Sama saya juga berasal dari santri," jelasnya.

Lalu, tambah Kang Cucun, ada Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, yang juga berasal dari santri. Muhaimin dua kali menjabat Wakil Ketua DPR,, pernah juga Pimpinan MPR dan jadi menteri.

Baca juga : Ketua DPR Puan Dorong Perdamaian Ukraina Dengan Rusia

"Jadi lulusan pendidikan pesantren tidak ketinggalan dari lulusan pendidikan di luar negeri. Bagaimana pun, yang paling penting adalah di pesantren itu dididik kesabaran, tentang ikhlasan dalam perjuangan. Ini yang paling penting," tuturnya.

Di tengah kondisi yang sangat liberal ini, kata Kang Cucun, santri mampu menghadapinya dengan ideologi yang sudah tertanam. Santri mampu mengimbangi pesatnya perkembangan zaman dengan tidak meninggalkan kaidah-kaidah yang ada di pesantrennya.

"Ternyata mereka lebih survive, lebih berhasil, lebih bisa bertahan ketimbang yang pendidikannya di luar pendidikan keagamaan," katanya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.