Dark/Light Mode

Kalau Cak Imin Cawapres Anies

Yenny Wahid Potensial Digaet Prabowo Dan Ganjar

Jumat, 1 September 2023 18:57 WIB
Putri Gus Dur, Yenny Wahid. (Foto: Istimewa)
Putri Gus Dur, Yenny Wahid. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jika duet Calon Presiden (Capres) Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terwujud, maka akan menguntungkan tokoh berlatar Nahdlatul Ulama (NU). Salah satunya Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin, peluang Yenny Wahid menjadi bakal Cawapres pendamping Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto kian besar.

Untuk diketahui, sebelumnya Cak Imin berada di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra. Seiring berjalannya waktu, anggota koalisi ini bertambah dengan masuknya Golkar dan PAN. Belakangan koalisi ini namanya berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). Sementara itu, Ganjar Pranowo baru diusung PDI Perjuangan dan PPP.

"Dengan membelotnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke koalisi NasDem, maka yang diuntungkan posisi Yenny Wahid. Jadi semakin besar peluang Yenny jadi Cawapres pendamping Prabowo maupun Ganjar," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Jumat (1/9).

Baca juga : Cak Imin Bisa Tambal Suara Anies Di Jatim Dan NU

Ujang mengatakan, dalam beberapa kesempatan, memperlihatkan bahwa Yenny tidak nyaman ketika satu gerbong bersama Cak Imin.

Sebab, luka lama masih belum terobati. Di mana Cak Imin melakukan kudeta terhadap Gus Dur yang merupakan ayah Yenny dari posisi Ketum PKB waktu itu.

"Maka, dengan pindahnya Cak Imin dari gerbong Prabowo ke gerbong Anies, ini membuka peluang bagi Yenny Wahid untuk bergabung," jelasnya.

Di sisi lain, belakangan ini banyak dukungan terhadap Yenny Wahid untuk maju di Pilpres. Baik itu dari kiai, santri maupun kelompok masyarakat yang menginginkan ada representasi Nahdlatul Ulama (NU) pada Pilpres 2024.

Baca juga : PKB Merapat Ke Anies, Pengamat Sebut Suara Prabowo Akan Tergerus

"Jadi ada dorongan dari bawah untuk Yenny Wahid, karena dia memiliki basis kekuatan di akar rumput," ucapnya.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, hal tersebut akan menjadi modal bagi Yenny sebagi salah satu bahan pertimbangan bagi koalisi yang ingin menggandengnya.

Sebab, pada Pilpres 2024 nanti semua capres akan berusaha menggandeng wakilnya dari kalangan NU baik itu Prabowo, Anies, maupun Ganjar.

Dalam konteks ini, Yenny Wahid menjadi yang paling kental dengan nuansa NU nya karena dia cicit dari pendiri NU dan putra dari Gus Dur.

Baca juga : Wapres Bakal Garuk Yang Gatal Di Papua

"Yenny ini representasi tokoh politik perempuan nahdliyyin yang dekat dengan akar sosiologis basis NU. NU akar rumput dan Gusdurian sangat menginginkan dia jadi Cawapres," katanya.

Dengan demikian, lanjut Ujang, Yenny memiliki posisi tawar yang bagus untuk dipertimbangkan bagi semua Capres yang butuh suara dari kalangan NU.

"Hampir setiap Pilpres kita, ada representasi NU Dan sangat berpengaruh dalam mendongkrak elektoral pasangannya. Jadi 2024 menurut saya, sangat logis kalau tokoh-tokoh NU kembali dipertimbangkan di sejumlah simulasi Capres," jelas dia.

"Saya kira nama Yenny Wahid berada di urutan paling atas untuk sebagai pertimbangan politik koalisi Capres. Satu karena di jelas-jelas NU, kedua tokoh perempuan, dan ketiga memang basis wilayah pengaruhnya di Jawa Timur," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.