Dark/Light Mode

Cak Imin Bisa Tambal Suara Anies Di Jatim Dan NU

Jumat, 1 September 2023 08:15 WIB
Direktur PT Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied. (Foto: Ist)
Direktur PT Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Anies Baswedan dikabarkan memilih Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai Cawapresnya. Meskipun belum deklarasi, kabar tersebut dibenarkan Partai Demokrat.

Direktur PT Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamied mengatakan, kabar tersebut tentu menggoyahkan posisi Partai Demokrat yang menggadang Ketua Umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Cawapres Anies. 

“Makanya bisa dipahami jika Partai Demokrat memilih keluar dari Koalisi Perubahan,” ujarnya, Jumat (1/9).

Baca juga : Pertamina Bantu Desa Pulau Semambu Sulap Pertanian Jadi Lebih Ramah Lingkungan

Namun, kata dia, Anies-Cak Imin adalah pilihan terbaik. Baik untuk Anies, Cak Imin maupun Demokrat. 

Kenapa? Karena Anies-AHY banyak kendala. Pertama, baik Anies maupun Surya Paloh melihat AHY tidak bisa menambal bolongnya suara Anies di Jawa Timur dan NU. Yang kedua, SBY maupun Surya Paloh belum pernah ketemu empat mata. “Ini yang menyebabkan sumbatan besar koalisi Anies-AHY,” katanya.

Artinya, kata dia, jika tetap dipaksa kawin nggak akan harmoni. “Pasalnya kedua mempelai maupun besan belum klop satu sama lain,” ujarnya.

Baca juga : Samsung Pamerin HP Lipat Terbarunya Di Galaxy Studio

Sementara Cak Imin, dengan masuknya Golkar dan PAN membuat daya tawar dia menjadi lemah di Koalisi Prabowo. Peluang dia jadi Cawapres Prabowo makin kecil.

Karena itu, Cak Imin menjadi pasangan terbaik untuk Anies karena Cak Imin dan PKB bisa menambal suara Anies di Jawa Timur dan NU. Keputusan ini juga baik untuk Partai Demokrat yang selama ini ibaratnya menantu yang tak diinginkan dan merasa dighosting terlalu lama bisa mengambil sikap apakah bertahan atau merapat ke PDIP dengan tetap bisa memproses AHY menjadi Wakil Ganjar Pranowo.

“Dan jika ini terjadi maka bisa memecahkan kebuntuan komunikasi antara Megawati dan SBY yang sudah berlangsung cukup lama,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.