Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- 109 Mahasiswa Indonesia Lulus Dari Universitas Al-Ahgaff Yaman
- Diikuti 144 Peserta, Pupuk Kaltim Gelar Seleksi Elite Pro Academy U-16 Di Bontang
- APP Group Sabet Penghargaan Bergengsi HR Asia
- Update Haji: 146 Ribu Jemaah Telah Tiba di Tanah Suci, 31 Orang Wafat
- Nilai Nilai Pancasila, Filter Bangsa Mencegah Hoaks Untuk Pilkada Damai 2024
PBNU: Duet Anies-Imin Tak Otomatis Tarik Suara Nahdliyin Di Pilpres 2024
Sabtu, 2 September 2023 13:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Banyak pihak menilai, Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan tak cukup kuat dukungan dari kelompok Nahdlatul Ulama (NU). Elektabilitasnya juga rendah wilayah Jawa Timur.
Dengan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai Cawapres, Anies berharap dukungan Nahdliyin, dan basis provinsi besar Jawa Timur akan bertambah. Benarkah?
Baca juga : PKB Merapat Ke Anies, Pengamat Sebut Suara Prabowo Akan Tergerus
Soal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi meyakini, menggandeng Cak Imin tak otomatis membantu Anies, dalam menarik suara warga Nahdliyyin di Pilpres 2024.
"Saya kira, ini akan cukup meramaikan suasana Pilpres. Tapi tidak otomatis menyatukan suara Nahdliyyin," kata Fahrur Rozi atau Gus Fahrur saat berbincang dengan RM.id, Sabtu (2/9/2023).
Baca juga : Sahabat Polisi Yakin Polri Mampu Jaga Netralitas Di Pemilu 2024
Dia bilang, suara warga NU relatif cair. "Saat Jokowi berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin di Pilpres 2019, misalnya. Tak semua warga NU memilih Jokowi-Kiai Ma'ruf," ucapnya.
Gus Fahrur tak heran, Capres ramai memperebutkan suara NU di setiap Pilpres. Karena menurutnya, NU sangat menentukan kemenangan pasangan Capres-Cawapres.
Baca juga : Petir Bumi Deklarasikan Duet Ganjar-Prabowo Di Pilpres 2024
"Posisi NU menjadi sangat penting, karena pemilih tradisional majelis sangat besar jumlahnya. Pengalaman dan kesuksesan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, sangat penting untuk dijadikan rujukan," tutur Gus Fahrur.
PBNU berharap, Pilpres 2024 berjalan damai. Para kandidat, bisa berkontestasi secara fair dan ksatria, tanpa kebencian. "Ini penting, agar Pemilu tidak meninggalkan bekas luka," pungkas Gus Fahrur.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya