Dark/Light Mode

Kemenkes Jelaskan Angka Kasus Dan Pencegahan DBD

Selasa, 12 September 2023 16:14 WIB
Kemenkes Jelaskan Angka Kasus Dan Pencegahan DBD

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat, angka kematian akibat dengue mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan data resmi case fatality rate (CRF). 

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan, pada tahun 2022 jumlah kematian sebanyak 1237 dengan CFR sebesar 0.86 (jumlah kasus demam berdarah dengue/DBD sebanyak 1237). 

Pada tahun 2023 ini Jumlah kumulatif kasus Dengue di Indonesia sampai dengan Minggu ke-32 adalah 56.185 kasus dan 409 kematian (CFR: 0,73 persen).

"Dibanding dengan tahun sebelumnya jumlah kasus fluktuatif cenderung meningkat, tetapi angka kematian (sase fatality rate) yang menjadi target dunia, terus menurun," ujar Imran, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (12/9).

Baca juga : Terinspirasi Ganjar, Sukarelawan Anak Muda Bantu Peningkatan UMKM Di Bukittinggi

Dia menjelaskan, CFR merupakan rumus yang digunakan dunia untuk mengukur angka kematian, yang dapat mencerminkan baik upaya di masyarakat maupun di upaya pelayanan kesehatan. 

Peningkatan pelaporan kasus ini disebabkan salah satunya adalah peningkatan kapasitas surveilans seiring dengan kebijakan penemuan dini sebanyak mungkin agar dapat direspon lebih dini. 

Sebagaimana diketahui, kasus DBD (dengue) sekitar 80 persen tanpa gejala (asimptomatik) di masyarakat, karena itu pemeriksaan kepada masyarakat disekitar kasus perlu dilakukan dan ditingkatkan. 

Kemenkes juga melaporkan, angka suspek (terduga/tersangka) DBD sebagai bagian dari penguatan sistem kewaspadaan dini.

Baca juga : Kemenpora: Indeks Pembangunan Pemuda Naik

 Selain terkait dengan perilaku masyarakat, vector dengue yaitu nyamuk Aedes Aegypti tersebut di seluruh Indoneia. 

Dengue juga sangat erat kaitannya dengan perubahan iklim biasanya meningkat  bahkan lebih 2 kali lipat ketika terjadi elnino.

Peningkatan suhu akan menyebabkan nyamuk makin sering menggigit, akan meningkatkan menularkan makin tinggi.

Demikian pula ketika musim penghujan, akan timbul banyak genangan air yang akan menjadi tempat perindukan nyamuk, selain penetatasan telur nyamuk makin banyak akibat adanya tergenangnya air. 

Baca juga : Sedang Yoga Disangka Korban Pembunuhan

Imran menekankan, penting masyarakat melakukan 3M (menguras, menutup, mendaur ulang/mengubur) tempat yang menjadi arang nyamuk.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.