Dark/Light Mode

Panglima TNI Minta Prajurit Jaga Kekayaan Alam Indonesia

Rabu, 20 September 2023 18:31 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) saat membuka seminar nasional dalam rangka HUT ke-78 TNI bertajuk Strategi Pertahanan Nusantara yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9). (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono (kanan) saat membuka seminar nasional dalam rangka HUT ke-78 TNI bertajuk Strategi Pertahanan Nusantara yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9). (Foto: Khoirul Umam/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyadari negara di dunia selalu mengancam kedaulatan Indonesia. Pemicunya karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

Hal itu disampaikan Yudo saat membuka seminar nasional dalam rangka HUT ke-78 TNI bertajuk "Strategi Pertahanan Nusantara" yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9).

"Indonesia memiliki nilai strategis yang penting dalam konteks geopolitik dan geostrategi dunia sebagai negara yang terdiri dari 17.000 pulau, dengan 2/3 wilayahnya adalah laut," kata Panglima Yudo.

Baca juga : KNPI Puji Panglima TNI Minta Maaf Sebut Prajurit Piting Pendemo Rempang

Untuk itu, diakui Yudo, sudah sepantasnya Indonesia disebut negara maritim. Namun, hal ini tidak boleh membuat Indonesia jumawa. Sebab, negara dunia pasti berupaya mencari kelemahan Indonesia.

"Kondisi ini selain menjadi peluang besar untuk menopang pembangunan guna mewujudkan tujuan nasional, juga memberikan tantangan besar dalam menghadapi ancaman kedaulatan NKRI," ujar Yudo.

Karenanya dengan adanya seminar ini, jenderal bintang empat itu berharap prajurit TNI mampu memahami sikap siaga dalam mengantisipasi segala macam ancaman.

Baca juga : Panglima TNI Minta Maaf Soal Piting

"TNI adalah alat pertahanan negara yang menjadi garda terdepan dan benteng terakhir NKRI. Maka tantangan besar di atas menjadi tugas utama TNI untuk dihadapi dengan segala daya dan upaya yang dimiliki," papar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) tersebut.

Yudo bilang, dalam kondisi tersebut negara membutuhkan prajurit dan sumber daya kekuatan pertahanan yang besar dan tangguh.

"Juga dibutuhkan cara bertindak atau strategi pertahanan yang efektif dan efisien dalam menghadapi ancaman terhadap NKRI," tegas Yudo. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.