Dark/Light Mode

Menkumham Sebut Mentan SYL Belum Terdeteksi Masuk Ke Indonesia

Selasa, 3 Oktober 2023 18:05 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)
Mentan Syahrul Yasin Limpo (Foto: Rizky Syahputra/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengungkapkan, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo belum kembali dari luar negeri.

Politikus Partai NasDem itu belum tercatat kembali memasuki Indonesia.

"Belum… belum, belum masuk," ujar Yasonna, di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Apakah Kemenkumham akan mencari keberadaan Syahrul? Yasonna menyebut, hal itu bukan kewenangan kementeriannya.

"Kalau kita tak bisa cari, polisi dan KPK yang cari kalau kita kan kerja lah dengan negara-negara lain ya," tuturnya.

Sejauh ini, diterangkan Yasonna, pihaknya belum menerima surat permintaan bantuan dari KPK untuk mencari keberadaan Syahrul.

Baca juga : Syahrul Masih Ghoib

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal (Dirjen) Imigrasi Silmy Karim menyatakan, Mentan Syahrul terakhir terdeteksi di Roma, Italia.

"Kita pakai data perlintasan dan kerja sama antarnegara," ungkap Silmy.

Eks Direktur Utama PT Krakatau Steel itu merinci, Syahrul meninggalkan Indonesia via Bandara Soekarno Hatta pada Minggu, 24 September 2023.

Syahrul yang menumpangi pesawat Qatar Airways transit di Doha, Qatar, sebelum akhirnya terbang menuju Roma.

Syahrul dijadwalkan meninggalkan Roma pada Sabtu, 30 September 2023, dan diperkirakan sampai di Tanah Air keesokan harinya, Minggu, 1 Oktober 2023.

Namun, hingga saat ini, Syahrul belum terdeteksi di dalam negeri.

Baca juga : Menaker Ida Minta Pekerja Migran Kenalkan Budaya Dan Potensi Indonesia

"Di situ kita sudah cek, belum termonitor di sistem bahwa yang bersangkutan sudah berada di Indonesia," tuturnya.

Ditanya apakah Syahrul sudah menyandang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO), Silmy menyatakan belum mendapatkan surat dari KPK tentang usulan ataupun putusan yang berkaitan dengan kebutuhan dalam hal proses penyidikan di komisi antirasuah itu.

Sekadar latar, KPK telah menaikkan status kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ke tahap penyidikan.

Dalam penyidikan kasus ini, Tim KPK sudah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul pada Kamis (28/10/2023).

Dari sana, diamankan uang tunai senilai Rp 30 miliar dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Pada saat bersamaan, tim penyidik komisi antirasuah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Baca juga : Apakah Mentan Sudah Tersangka? KPK Masih Main Rahasia

Kemudian, penggeledahan dilakukan di kantor Kementan, yang menyasar ruang menteri dan sekjen.

Teranyar, tim KPK menggeledah rumah Direktur Alsintan Muhammad Hatta, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Dari sana, ditemukan uang tunai senilai Rp 400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

KPK menyebut, ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.