Dark/Light Mode

Presiden Instruksi Jajaran Lakukan Upaya Komprehensif Atasi El Nino

Selasa, 3 Oktober 2023 23:59 WIB
Presiden Jokowi pimpin ratas mitigasi dampak El Nino, di Istana Merdek, Jakarta, Selasa (03/10/2023). Foto: Humas Setkab/Rahmat
Presiden Jokowi pimpin ratas mitigasi dampak El Nino, di Istana Merdek, Jakarta, Selasa (03/10/2023). Foto: Humas Setkab/Rahmat

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk melakukan pemetaan secara komprehensif persoalan yang terkait dengan dampak fenomena El Nino di tanah air, mulai dari kekeringan, kekurangan air bersih, gagal panen, hingga kebakaran hutan dan lahan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya  usai mengikuti Rapat Terbatas tentang Mitigasi Dampak Fenomena El Nino di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (3/10) , .

“Intinya arahan yang disampaikan Presiden ada tiga hal. Pertama, pemetaan persoalan secara komprehensif; yang kedua, fokus untuk strategi tersedianya air; dan yang ketiga, daerah sentra produksi pangan agar dicek terus-menerus untuk kecukupan air,” ujar Siti.

Baca juga : Menteri Siti Beberkan Upaya Pemerintah Atasi Karhutla

Siti mengungkapkan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah mengidentifikasi sumber-sumber air untuk menyuplai air terutama untuk lahan pertanian.

“Tadi Menteri PU melaporkan bahwa dari kurang lebih 114 danau. Kemudian 323 situ/ranu, maupun embung, itu kira-kira antara 60 sampai 80 persen masih efektif, jadi masih bisa teratasi,” ujar Siti.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengatakan, bahwa saat ini persediaan pangan di tanah air masih dalam kondisi cukup stabil.

Baca juga : Kementan Optimistis Jaga Pertanaman Di Masa El Nino

“Ada beberapa penurunan produksi utamanya di sektor tanaman pangan yang sangat terdampak sekali dengan adanya El Nino dan musim kemarau yang lebih panjang dari perkiraan sebelumnya, cuma situasi peternakan, perkebunan kita, pertanian kita, baik itu tanaman pangan maupun hortikultura sementara ini cukup baik,” ujar Harvick.

Untuk mengantisipasi dampak dari penurunan produksi beras, kata Harvick, Pemerintah telah melakukan sejumlah upaya di antaranya dengan melakukan impor beras untuk cadangan beras pemerintah (CBP).

“Jadi, untuk menekan harga di pasar kita coba siasati dengan membanjiri produk. Mudah-mudahan ini cukup efektif. Kita lakukan bersinergi dengan kementerian/lembaga lain, utamanya Kemendag [Kementerian Perdagangan] juga dengan Bapanas [Badan Pangan Nasional],” tandas Harvick. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.