Dark/Light Mode

Moeldoko Pastikan Proyek Kilang LNG Masela Jalan Terus

Selasa, 10 Oktober 2023 22:12 WIB
Kepala KSP, Moeldoko rapat koordinasi bersama Kementerian ESDM, SKK Migas, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP, dan Jamdatun, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (10/10)
Kepala KSP, Moeldoko rapat koordinasi bersama Kementerian ESDM, SKK Migas, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP, dan Jamdatun, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (10/10)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah melalui Kantor Staf Presiden terus mendorong Pembangunan kilang LNG di Masela.

Kilang ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia, khususnya di wilayah Maluku.

Proyek itu akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah.

KSP pun mendorong percepatan penyelesaian permasalahan pengadaan tanah Pulau Nustual Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela, agar proyek senilai USD 19,8 miliar tersebut terus berjalan.

Baca juga : Bos KAI Masih Finalisasi

Seperti diketahui, pengadaan tanah untuk pembangunan pelabuhan kilang LNG di Masela masih menemui hambatan. Yakni, belum ada titik temu soal kompensasi untuk pembebasan lahan. Di mana masyarakat masih belum menerima keputusan tentang nilai lokasi.

Kepala KSP Moeldoko, menegaskan penyelesaian permasalahan pengadaan tanah Pulau Nustual, harus didasarkan pada urgensi (hal yang sangat penting) dari proyek Kilang LNG di Masela.

"Kita harus lihat uregensi proyek ini. Jangan sampai masalah kecil justru menghilangkan urgensi dan nilai proyeknya. Ini harus dicarikan alternatif penyelesaian, jangan kaku,” tegas Moeldoko rapat koordinasi bersama Kementerian ESDM, SKK Migas, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Jamdatun, di Gedung Bina Graha Jakarta, Selasa (10/10).

Moeldoko yang didampingi Deputi I KSP, Febry Calvin Tetelepta, mengatakan, proyek pembangunan kilang LNG di Masela, harus tetap jalan. Namun tidak boleh meninggalkan berbagai persoalan yang bisa menganggu stabilitas.

Baca juga : KPK: M Lutfi Sekeluarga Kondisikan Proyek Yang Bakal Dikerjakan Pemkot Bima

Saat ini, kata dia, BPKP telah meninjau ulang hasil perhitungan nilai lokasi yang dilakukan Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

“Hasil review BPKP, ada komponen yang belum dihitung oleh KJPP, terutama terkait kegiatan ekonomi masyarakat. Hal ini perlu dipertimbangkan untuk diperhitungkan sebagai tambahan kompensasi,” terang PanglimaTNI 2013-2015 ini.

Atas hasil itu, sambung Moeldoko, semua pihak bersepakat akan dilakukan penilaian ulang oleh lembaga independen, dan metode penilaian dilengkapi dengan data-data baru atau tambahan transaksi pembanding baru dengan melibatkan pemerintah daerah.

"Kita berupaya keras mencari jalan tengah. Kita tidak ingin proyek ini (kilang LNG di Masela) tidak jalan. Kita juga tidak ingin proyek ini menimbulkan persoalan sosial di masyarakat,” pungkas Moeldoko.

Baca juga : Demokrat Pasti Senang Kalau AHY Jadi Menteri

Sebagai informasi, Proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Masela di Maluku merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN).

PSN senilai US$ 19,8 miliar atau sekitar Rp 285 triliun itu, ditargetkan akan berproduksi pada 2027.

Proyek Gas Masela diperkirakan bisa memproduksi 1.600 juta standar kubik per hari (MMSCFD) gas atau setara 9,5 juta ton LNG per tahun (mtpa), gas pipa 150 MMSCFD, dan 35.000 barel minyak per hari.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.