Dark/Light Mode

Demokrat Pasti Senang Kalau AHY Jadi Menteri

Kamis, 5 Oktober 2023 08:31 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pertemuan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Presiden Jokowi, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023) masih menyisakan misteri. Isu yang berkembang, Partai Demokrat akan masuk kabinet dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jadi menteri. Kalau isu ini benaran terjadi, Demokrat pasti girang banget AHY bisa jadi menteri.

Sehari usai pertemuan, SBY langsung mengumpulkan kader Demokrat di Bandung Jawa Barat, Selasa (3/10/2023). Setelah itu, barulah SBY menjelaskan soal kedatangannya ke Istana Bogor dan berbincang 4 mata dengan Presiden Jokowi hampir 1 jam.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu menepis, dalam pertemuan itu, ada tawaran kursi menteri dari Jokowi. SBY mengaku, obrolannya dengan Jokowi lebih banyak membahas estafet kepemimpinan dan Pilpres 2024 berjalan lancar.

Setelah SBY bicara, kemarin giliran Jokowi yang memberikan keterangan pers. "Ya silaturahmi, berbincang-bincang. Terutama mengenai 2024," kata Jokowi, usai membuka Pameran Inacraft in October 2023, di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Saat disinggung isu Demokrat akan masuk kabinet, Jokowi tidak lugas menjawab. "Rahasia," singkat Kepala Negara.

Jawaban Jokowi yang penuh misteri ini, membuat publik berspekulasi. Di dunia maya, warganet rame-rame menduga pertemuan Jokowi-SBY itu sinyal Demokrat bakal gabung ke pemerintahan. Apalagi, pertemuan digelar di tengah wacana reshuffle kabinet kembali menguat.

Baca juga : Ary Ginanjar Senang BerAKHLAK Jadi Core Values Resmi UU ASN

Pegiat medsos @FayaAtika menilai, pertemuan Jokowi dengan SBY bukan hal biasa di tahun politik. "Ketemunya dua presiden RI ini pasti bukan untuk pinjem seratus dulu ya. Kalau aku sih mungkin Jokowi memberi penawaran kursi menteri untuk AHY. "Sebab bakal ada reshufle kan.. Menpora dan Mentan..," cuitnya.

Bahkan mantan aktivis ICW Emerson Yuntho terang-terangan menyebut AHY sebagai Menpora. "Selamat pagi Pak Menpora @AgusYuhdoyono," cuitnya lewat akun @emerson_yuntho.

Sementara itu, beberapa elite partai dari koalisi pemerintah menyambut baik bila Demokrat masuk kabinet. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menilai, keputusan merombak kabinet ada di tangan Jokowi. Namun, dia mengaku tidak masalah apabila Jokowi merangkul Demokrat untuk bergabung ke dalam kabinet.

"Ya kalaupun Demokrat mau silakan dan Pak Jokowi butuh. Kalau PPP yang penting tidak mengurangi kursi (menteri) begitu kan," ucap dia.

Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo menyambut suka cita jika Demokrat benar-benar dijatah menteri oleh Jokowi. "Jika Demokrat masuk koalisi Pemerintah dan AHY (Agus Harimurti Yudhoyono ketum Demokrat) menjadi menteri, hemat saya bagus. Ini adalah sesuatu banget secara politis," ujarnya.

Menurut Dradjad, masuknya Demokrat ke kabinet mengartikan Jokowi senang merangkul semua pihak. "Jokowi menjadi cerminan dinamika hubungan antara Presiden Jokowi dengan kedua pendahulu beliau, yaitu Ibu Presiden Megawati dan Bapak Presiden SBY," sebut dia.

Baca juga : Respons Hasil Survei, Ridwan Kamil Nyatakan Siap Jadi Cawapres

Apa tanggapan Demokrat? Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra enggan berandai-andai. Menurutnya, kalau memang akan ada reshuffle kabinet, dirinya tak mencampuri urusan yang menjadi hak prerogatif Presiden.

"Reshuffle ini masalah hak dan kebutuhan. Bukan masalah senang atau bahagia," tandas Herzaky, kepada Rakyat Merdeka, Rabu (4/10/2023).

Ketua DPP Demokrat Yan Harahap menilai, mengisi posisi menteri bukan soal bahagia atau tidak. Yang pasti, sebaiknya bangsa ini dibangun secara gotong royong.

"Kan membangun bangsa ini merupakan suatu kewajiban. Apalagi konsep membangun bangsa itu tak mungkin sendirian. Harus bersama-sama," ucap Yan, lewat pesan singkat kepada Rakyat Merdeka.

Dia yakin Presiden Jokowi memahami apa yang dibutuhkan di kabinetnya. Mana yang dirasa cocok dan layak dijatah menteri. Termasuk mana yang dirasa harus dipertahankan dan diganti.

"Kita yakini dan kita doakan, beliau memilih orang-orang terbaik yang bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya untuk rakyat, bangsa, dan negeri ini," tutur dia.

Baca juga : Segara Institut: Pemerintah Perlu Hati Hati Mengatur Bursa CPO

Namun, PDIP menolak bila di penghujung masa jabatan, Jokowi melakukan lagi perombakan kabinet. Menurutnya, saat ini momentumnya tidak pas. Semua partai politik lagi bersiap menghadapi Pemilu 2024.

"Nggak kondusif kalau sekarang reshuffle. Kecuali ada menteri yang karena aspek-aspek hukum atau berhalangan tetap, itu reshuffle dapat dilakukan," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai, tak mungkin pertemuan SBY-Jokowi cuma sekedar ngobrol biasa. Dia menduga, pertemuan itu tak lepas dari jalan bagi Demokrat masuk kabinet.

"Kalau ini benar, tentu bagus buat Demokrat dan tentunya AHY yang kemungkinan besar bakal jadi Menpora," ujar Adi.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.