Dark/Light Mode

Waka BRIN Tinjau Uji Coba Final Alat Bantu Navigasi Nelayan Tradisional

Rabu, 18 Oktober 2023 14:45 WIB
Uji coba final Automatic Identification System (AIS) kelas B dengan versi terbaru MF23, di Kawasan Sains BRIN Ancol, Jakarta, Rabu (18/10). (Foto: Dok. BRIN)
Uji coba final Automatic Identification System (AIS) kelas B dengan versi terbaru MF23, di Kawasan Sains BRIN Ancol, Jakarta, Rabu (18/10). (Foto: Dok. BRIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) Prof Amarulla Octavian melaksanakan peninjauan uji coba final Automatic Identification System (AIS) kelas B dengan versi terbaru MF23, di Kawasan Sains BRIN Ancol, Jakarta, Rabu (18/10).

Hasil riset para perekayasa dari Pusat Riset Elektronika berhasil menambahkan berbagai fitur baru sebagai keunggulan dibandingkan produk luar. Inovasi para periset BRIN juga telah diuji coba sebelumnya di atas kapal-kapal nelayan Kepulauan Seribu oleh Dinas Perhubungan DKI Jakarta bekerja sama dengan Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Priok.

Baca juga : Waka BRIN Terima Kunjungan Kehormatan Panglima Komando Armada Selatan India

AIS kelas B versi MF23 terbukti sangat andal di dalam pengendalian lalu lintas kapal sekaligus menjamin keselamatan bernavigasi para nelayan tradisional. AIS tersebut sangat dibutuhkan untuk mengendalikan para nelayan tradisional terutama saat melintas di alur pelayaran yang sangat padat dengan kapal besar dan saat melintas di Traffic Separation Scheme (TSS) seperti di Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok.

AIS versi ini mampu memancarkan sinyal unik sesuai data register yang nantinya diterbitkan otoritas pelabuhan pada semua Pemerintah Daerah. 
Keunggulan berikutnya adalah kemampuan menuntun para nelayan untuk bisa langsung menuju lokasi kumpulan ikan. Nelayan dapat menghemat waktu dan tidak perlu mondar-mandir menghabiskan BBM mencari lokasi ikan di laut. Uji coba menemukan lokasi kumpulan ikan berhasil dilakukan di perairan sebelah utara Pulau Bali.

Baca juga : Intan Fauzi: Harga Beras Mulai Melandai Stabil

Cukup dengan DC 12 volt mampu menyalakan perangkat AIS berikut 1 antenna GPS, dan 1 antenna VHF pada kisaran harga yang cukup terjangkau. 
Display AIS juga dapat ditampilkan pada HP biasa menggunakan aplikasi bluetooth sehingga sangat mempermudah para nelayan.

Selain menguntungkan para nelayan tradisional, AIS produksi BRIN juga mendukung penerapan Permenhub RI Nomor 18 Tahun 2022 yang mewajibkan semua kapal yang berlayar di wilayah perairan Indonesia memasang dan mengaktifkan AIS.

Baca juga : Menhub: Kuotanya Ludes

Waka BRIN memberikan arahan kepada para periset untuk berinovasi mengembangkan teknologi baru AIS beacon yang dapat dipasang pada life jacket agar memudahkan pencarian korban saat misi SAR.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.