Dark/Light Mode

Dikukuhkan Jad Guru Besar Ilmu Administrasi Publik

Kepala LAN Soroti Implementasi Reformasi Birokrasi

Selasa, 31 Oktober 2023 17:43 WIB
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof Adi Suryanto. (Foto: Dok. LAN)
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof Adi Suryanto. (Foto: Dok. LAN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Prof Adi Suryanto dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Administrasi Publik Politeknik STIA LAN Jakarta, di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, Senin (30/10). Pengukuhan ini didasarkan pada Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nomor 46276/M/07/2023 tentang Kenaikan Jabatan Akademik Dosen, yang ditandatangani pada 28 Agustus 2023.

Dalam orasi ilmiahnya, Adi Suryanto membawakan judul “Transformasi Pengembangan Kompetensi ASN sebagai Strategi Mewujudkan Birokrasi Berkelas Dunia”. Judul ini merupakan refleksi keilmuan dan praktik selama perjalanan kariernya memimpin LAN yang bertanggung jawab dalam pengembangan kompetensi bagi para ASN dan mengembangkan serta meningkatkan kualitas kebijakan publik.

Dia menerangkan, satu dekade bergulirnya reformasi birokrasi masih belum optimal. Hal ini didasarkan pada beberapa indikator seperti indeks persepsi korupsi di tahun 2022 Indonesia menempati posisi ke-6 di negara ASEAN. Hal ini menunjukkan masih tingginya angka KKN di kalangan birokrasi.

Indikator lainnya, Ease of Doing Business (EODB) yang cenderung stagnan pada peringkat 73 dari 190 negara, Indikator Government Effectiveness Index (GEI) sebagai parameter efektivitas dan kualitas pelayanan publik juga masih jauh dari harapan.

Baca juga : Pidato di Pengukuhan Guru Besar Kepala LAN, Bamsoet Tekankan Transformasi Birokrasi

"Dari berbagai indikator tersebut, jelas bahwa proses reformasi birokrasi selama ini masih berjalan di tempat dan hanya sebagai formalitas sehingga belum menimbulkan dampak yang signifikan bagi kemajuan bangsa,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima RM.id, Selasa (31/10).

Adi Suryanto menambahkan, program kerja prioritas Presiden Jokowi pada masa kepemimpinan 2019-2024 menitikberatkan Reformasi Birokrasi dengan mengubah cara kerja birokrasi yang lebih cepat, produktif, inovatif dan kompetitif. Transformasi organisasi tidak lagi menggunakan cara pengendalian yang otokratis dan hirarkis, tetapi telah bergeser kepada pengembangan kemampuan belajar.

Oleh karena itu, LAN sejak awal pandemi telah memulai melakukan transformasi kebijakan pengembangan kompetensi dengan model agile learning yang lebih berfokus pada model pembelajaran ASN untuk berpikir kritis, inovatif serta fleksibilitas dan kolaborasi.

“Untuk membangun model agile learning ini diperlukan transformasi ecosystem pembelajaran yang mencakup 4 pilar, yaitu desain program, transformasi peran trainer, pemberdayaan teknologi dan kerangka manajemen mutu. Keempat pilar tersebut menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan ASN yang profesional dan berkelas dunia,” terangnya.

Baca juga : Erick: Wasit Aja Ketangkep, Apalagi Penimbun Beras

Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang hadir dan menyampaikan pidato, mengucapkan selamat kepada Prof Adi Suryanto atas pencapaian dalam dunia akademik dengan dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Administrasi Publik. Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini mengatakan, konstitusi mengamanatkan kepada negara untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di tengah tantangan dan dinamika yang semakin kompetitif.

Bamsoet memandang, Indonesia membutuhkan sebanyak mungkin insan-insan cendekia sebagai sumber daya pembangunan yang berkualitas dan berdaya saing global. "Maka, kehadiran guru besar memiliki kontribusi penting untuk mewujudkan amanat konstitusi tersebut, karena pada hakikatnya guru besar adalah pengajar, pendidik sekaligus peneliti yang mengabadikan hasil penelitiannya untuk masyarakat," ucapnya.

Saat ini, kata Bamsoet, jumlah guru besar di Indonesia sangat sedikit. Berdasarkan data tahun 2022, dari 317 ribu dosen aktif yang tercatat, hanya sekitar 2,6 persen yang menjadi guru besar. "Oleh karena itu kita perlu mendorong peningkatan jumlah guru besar sampai pada rasio yang ideal,” ungkapnya.

Bamsoet melanjutkan, pengukuhan Adi Suryanto menjadi guru besar menjadi sebuah contoh konkret pengabdian kepada masyarakat. "Harapannya, ke depan akan lebih banyak guru besar baru yang dilahirkan dari berbagai perguruan tinggi sehingga upaya pemerintah untuk mencerdaskan bangsa dapat segera terwujud,” imbuhnya.

Baca juga : Prof Imansyah Sampaikan Pentingnya Konservasi Energi Untuk Capai SDGs

Hadir dalam pengukuhan ini Menteri PAN-RB Azwar Anas, Plt Kepala ANRI Imam Gunarto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Kabaintelkam Komjen Suntana, dan Guru Besar dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.