Dark/Light Mode

Psikolog: Tangisan Pak Bas Ke Ganjar Indikasi Kekecewaan Kondisi Politik

Rabu, 1 November 2023 18:45 WIB
Foto: Sekretariat Kabinet
Foto: Sekretariat Kabinet

RM.id  Rakyat Merdeka - Calon presiden (capres) koalisi PDIP Ganjar Pranowo mengungkapkan isi pertemuannya dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, beberapa hari lalu.

Ganjar mengunggah pertemuan dengan Basuki di akun X pribadinya, akhir pekan lalu.

Dalam pertemuan itu Ganjar mengaku dipeluk erat oleh Basuki. Dia juga melihat Basuki meneteskan air mata.

Psikolog sekaligus dosen psikologi dari Universitas Bhayangkara Hanna Rahmi mengungkapkan pandangannya terhadap kejadian tersebut.

Baca juga : Moeldoko: Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Investasi Kendaraan Listrik

Ia menganalisa jika hal tersebut merupakan ungkapan emosi dari apa yang terjadi di sekeliling Basuki.

"Satu hal lain terkait air mata, orang juga bisa meneteskan air mata sebagai respons terhadap situasi sosial atau pengalaman empati dengan orang lain yang sedang mengalami kesulitan atau penderitaan. Ini adalah cara tubuh untuk menunjukkan simpati dan empati terhadap perasaan orang lain," ujarnya melalui keterangan tertulis pada media, Rabu (1/11/2023)

Menurutnya, kejadian tersebut adalah sebuah respons alami yang dikeluarkan oleh Menteri PUPR tersebut dan bukanlah sebuah kelemahan dalam diri manusia.

“Orang sekuat apapun akan bisa menangis karena alasan-alasan yang mendasarinya. Di sini yang perlu ditekankan bahwa menangis bukanlah suatu kelemahan, tetapi merupakan respon emosional alami, artinya pak Bas individu yang peka dan empatinya tinggi," terangnya.

Baca juga : Asha Usulkan Ekonomi Hijau

Individu yang lebih empatik, katanya, cenderung merespons dengan air mata ketika melihat atau merasakan perasaan seseorang, entah sedang bahagia atau menderita.

Jika dihubungkan dengan kondisi politik terkini yang sedang memanas terkait pemerintahan dan politik, Hanna Rahmi menyebut, hal tersebut merupakan cara dari Basuki untuk memproses konflik internal yang terjadi di lingkungannya.

“Kadang-kadang, menangis adalah cara untuk memproses konflik internal, merenungkan keputusan penting, atau merenungkan perubahan yang perlu dilakukan dalam hidup seseorang.

Orang kuat seperti pak Bas juga bisa merasa kecewa, marah, atau frustrasi terhadap situasi atau peristiwa tertentu dalam hidupnya," terangnya.

Baca juga : Ketua Rembuk Indonesia: Sikap Negarawan Jaga Kondusivitas Pemilu

Sebelumnya, kencang terdengar adanya banyak kekecewaan dari dalam menteri-menteri di dalam kabinet saat ini terkait keputusan putusan Mahkamah Konstitusi dan pencalonan putar Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.