Dark/Light Mode

BP2MI Fasilitasi Kepulangan 101 PMI Ke Kampung Halaman

Selasa, 14 November 2023 08:38 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani berbincang dengan salah seorang PMI yang bekerja secara non-prosedural di Uni Emirat Arab. (Foto: Dok BP2MI)
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani berbincang dengan salah seorang PMI yang bekerja secara non-prosedural di Uni Emirat Arab. (Foto: Dok BP2MI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menunjukkan bukti perhatiannya terhadap PMI.

Benny dengan sigap memimpin penjemputan 101 (PMI) non-prosedural dari Uni Emirat Arab (UEA), Senin (13/11/2023).

Bukan cuma dijemput, Benny juga akan mengantarkan mereka ke kampung halamannya masing-masing.

Mengingat, terdapat beberapa anak PMI yang sakit dan dirawat di klinik yang ada di kantor BP2MI.

Wakil Ketua Umum Partai Hanura itu memerintahkan jajarannya mengantarkan mereka menggunakan mobil pejabat BP2MI.

Baca juga : Tito: Kebut Pembangunan Di Papua Tengah Dan Selatan

"Lima (mobil Toyota) Fortuner segera siapin buat antar mereka yang sakit," kata Benny kepada jajarannya saat menjenguk putra-putri para PMI.

Menurut Benny, beberapa dari anak tersebut menderita panas maupun demam. Lalu ada juga yang diinfus sesuai permintaan orang tuanya.

"Insya Allah kembali sehat, kembali pulih," tambahnya.

Dalam kesempatan ini juga Benny menyempatkan berbincang dengan para PMI, maupun anak mereka. Benny juga tak sungkan melayani permintaan untuk berfoto bersama ibu dan anak-anak dari PMI.

"Kamu bisa bahasa Indonesia?" tanya Benny kepada salah seorang anak yang didampingi ibunya.

Baca juga : BSI Siap Fasilitasi Anak Muda Untuk Pembiayaan Perumahan

Adapun dari total 101 PMI di antaranya berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, Maluku, NTB, Sulawesi dan Banten. Dari Jawa Barat ada 37 PMI dengan 45 anak yang mereka bawa dari UEA.

Terkait status hukum anak yang dibawa para PMI dari luar negeri, Benny meyakini hal itu akan diselesaikan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Menurut mantan anggota DPD itu, hal yang terpenting bagi dirinya adalah bagaimana para PMI dan anaknya bisa kembali ke kampung halaman masing-masing.

Sebab, di luar negeri status mereka tidak tercatat di data base Pemerintah Indonesia. Sehingga mereka harus dipulangkan ke Tanah Air.

"Yang penting kita kembalikan dulu mereka ke daerah masing-masing. Pemda pasti akan bertanggung jawab, apa yang dilakukan, misalnya reintegrasi dan rehabilitasi sosial itu harus dilakukan," ujar Benny.

Baca juga : Tapanuli Utara Usung Konsep Lumbung Pangan Untuk Pembangunan Berkelanjutan

Menyoal identitas anak-anak PMI, Benny menyarankan agar Pemda segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat.

"Kemudian masa depan anak-anaknya bagaimana? Kemudian memastikan identitas mereka, status hukum identitas anak-anak ini bagaimana. Nah itu pasti menjadi tanggung jawab pemerintah daerah nanti kerja sama dengan pemerintah pusat," ujar Benny.

BP2MI telah menyiapkan tiket penerbangan bagi PMI yang harus pulang ke kampung halaman di luar Pulau Jawa. Sebelum dipulangkan, mereka akan bermalam sejenak di shelter milik BP2MI.

"Untuk yang 21 dari sini akan ke shelter pokoknya di sana aman lah, makan, minum dan kami yang akan menyiapkan tiket keberangkatan nanti ke beberapa daerah. Besok (hari ini) mereka dipastikan sudah terbang, jadi hanya satu malam saja (di shelter)," pungkas Benny.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.