Dark/Light Mode

Bali Tetapkan Status Darurat Kekeringan 14 Hari Ke Depan

Kamis, 19 Oktober 2023 09:12 WIB
Pulau Dewata
Pulau Dewata

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, Sang Made Mahendra Jaya menetapkan status siaga darurat di Pulau Dewata selama 14 hari ke depan. Tindakan darurat tersebut  erespons kondisi bencana kebakaran dan kekeringan yang terjadi belakangan.

"Untuk perlindungan masyarakat dan meningkatkan kesiapsiagaan, serta memudahkan akses, kami sepakat menetapkan 14 hari ke depan status siaga darurat, mulai hari ini,” kata dia di Denpasar dikutip Antara, Kamis (19/10).

Ia menyampaikan, selama 14 hari ke depan mereka akan berupaya mempercepat pemadaman api yang saat ini sedang terjadi, termasuk menyalurkan bantuan kepada daerah-daerah yang dalam kondisi krisis air bersih atau kekeringan.

Baca juga : Gerindra Tergatkan Kemenangan Di Kandang Banteng

“Ini status siaga darurat, sehingga nanti kita gerakan dan aksesnya dalam menangani bencana lebih mudah, baik melakukan berbagai kegiatan termasuk memberi ruang dukungan,” ujarnya.

Dalam rapat koordinasi penanganan darurat bencana bersama BNPB itu, Kepala Pelaksana BPBD Bali I,  Made Rentin menambahkan, ada dua permohonan dalam situasi ini, yaitu pertama permohonan kelengkapan alat untuk penanganan kedaruratan kekeringan di seluruh Bali.

Selanjutnya, BPBD Bali memohon agar diterapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) mengingat berdasarkan data BMKG Wilayah III Denpasar terdapat tiga kecamatan di Provinsi Bali yang lebih dari 94 hari berstatus hari tanpa hujan (HTH).

Baca juga : Traveloka Jalin Kemitraan Strategis Dengan Switzerland Tourism& Swiss Travel System AG

Pertama, Kecamatan Kubu, Karangasem. Kedua Kubutambahan, Buleleng. Ketiga, Gerokgak, Buleleng. "Oleh karena itu menjadi urgen dan mendesak bagi kami di Bali untuk menerapkan TMC,” ujar Rentin.

Menanggapi permohonan Pemprov Bali, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meminta agar daerah segera mengajukan peralatan yang dibutuhkan.

Terkait rencana memodifikasi cuaca, Suharyanto berjanji menurunkan armada dan peralatan penyemaian, namun masih menunggu pesawat yang saat ini sedang difokuskan untuk menangani bencana di daerah lain. Lima pesawat itu fokus ke Kalimantan dan Sumatera. 

Baca juga : Di Tengah MK Bacakan Putusan, Mega Bicara Kesetiaan

"Sekarang kita fokus ke Riau dan Sumatera Selatan. Setelah reda kita laksanakan di Bali ya,” kata dia

Sementara itu, menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III I Nyoman Gede Wiryajaya untuk melalukan TMC pihaknya harus memastikan posisi dan keberadaan awan. Segera setelah disetujui untuk menerapkan teknologi ini maka BMKG akan melakukan pemantauan posisi dan arah pergerakan awan ke Bali, baik melalui arah Banyuwangi, atau pun Lombok.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.