Dark/Light Mode

Wiranto: Presiden Hebat Bukan Yang Jago Debat

Senin, 18 Desember 2023 07:09 WIB
Wantimpres Wiranto bersama Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa
Wantimpres Wiranto bersama Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Wiranto menyikapi debat perdana calon presiden (12/12/2023) dan menyambut debat kedua khusus calon wakil presiden yang akan digelar Jumat (22/12/2023).

Dalam pandangannya, format debat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 tidak berbeda signifikan saat dirinya mengalami Debat Pilpres pada masa lalu.

Wiranto mengaku bahwa dirinya telah mengalami perdebatan baik sebagai Calon Presiden maupun Calon Wakil Presiden.

"Saya pernah mengalami perdebatan seperti itu, ya baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden. Saya sudah melihat perdebatan yang telah dilaksanakan oleh para calon presiden untuk Pemilu 2024. Keliatannya tidak terlalu banyak perbedaan yang cukup signifikan tentang tatacara debat," kata Wiranto saat memberikan keterangan melalui video pendek, Jum’at (15/12).

Baca juga : Libur Nataru, Polisi Tiadakan Tilang Manual

Wiranto memaparkan, sebelum acara debat dilaksanakan, tim pakar telah menyiapkan materi debat termasuk visi maupun misi Capres-Cawapres.

"Materi lainnya (juga disiapkan) yang nanti diperdebatkan sehingga tinggal membaca, menghafal, mengingat dan memperdebatkan di atas panggung di depan masyarakat," sambung Wiranto.

Oleh sebab itu, Wiranto mewanti-wanti agar masyarakat tidak terkecoh. Jangan sampai perdebatan atau acara debat itu justru mengecoh ke masyarakat seakan-akan yang jago berdebat adalah seorang presiden yang hebat.

Menurut mantan Menko Polhukam ini, bisa saja presiden tidak banyak bicara, tapi mampu mengeksekusi hal-hal yang berat yang dihadapi oleh negara.

Baca juga : Presiden Jokowi Sebut 3 Langkah Kunci Jaga Stabilitas ASEAN

"Menurut saya presiden yang hebat adalah presiden yang yang mungkin juga tidak banyak bicara tapi mampu untuk mengeksekusi hal-hal yang berat. Baik dihadapi oleh negara oleh maupun masyarakat dengan satu kebijakan yang adil yang benar," tuturnya. 

"(Kebijakan) yang memang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat di negara itu. Ada istilah sepi ing pamrih rame gawe. Itu istilah Jawa yang artinya lebih baik banyak bekerja dari pada bicara," jelas Wiranto.

Wiranto mengemukakan bahwa perdebatan bukan persyaratan mutlak bagi seorang calon presiden.

"Saya ingatkan bahwa perdebatan bukan persyaratan mutlak bagi seorang Calon Presiden," ujar Wiranto.

Baca juga : Tingkatkan Kerukunan Umat Beragama dengan Saling Jaga dan Hargai

Dia lantas memaparkan profesi yang mensyaratkan memiliki kemampuan debat seperti pengacara, jaksa penuntut umum, dan anggota legislatif.

"Memang mereka harus melaksanakan satu perdebatan untuk mencapai suatu kesimpulan tertentu dan itu bukan dilaksanakan oleh Presiden," terang Wiranto.

Wiranto menekankan bahwa presiden merupakan pejabat eksekutif yang tugasnya bukan berdebat. Dia menegaskan bahwa tugas presiden adalah memutuskan permasalahan-permasalahan yang direalisasikan ke dalam sebuah kebijakan.

"Tugas presiden bukan berdebat. Tapi tugasnya memutuskan permasalahan-permasalahan yang perlu ya melahirkan kebijakan tertentu. Kebijakan yang adil yang benar yang berpihak kepada rakyat. Itulah tugas presiden bukan berdebat," tutup Wiranto.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.