Dark/Light Mode

Rektor UII: Indonesia Alami Kemunduran Demokrasi

Selasa, 19 Desember 2023 23:39 WIB
Rektor UII Prof Fathul Wahid (Foto: Antara)
Rektor UII Prof Fathul Wahid (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Prof Fathul Wahid menyatakan, Indonesia mengalami kemunduran dalam berdemokrasi. Praktik berbangsa dan bernegara saat ini telah mempertontonkan secara telanjang kepada publik maraknya penyalahgunaan kekuasaan.

“Politik kekuasaan yang abai terhadap kepentingan rakyat seakan kembali hadir sebagai panglima. Praktik berpolitik semakin jauh dari nilai-nilai kebajikan dan tidak lagi dibingkai sebagai sarana melayani kepentingan bangsa dan negara,” tegasnya, dalam Pernyataan Sikap UII, seperti yang diterima redaksi, Selasa (19/12).

Baca juga : Pilih AMIN, JPN Lampung Yakin Indonesia Bakal Kian Damai

Menurut dia, kemunduran demokrasi saat ini diindikasikan banyak aspek, seperti penegakan hukum yang tidak konsisten, pemberantasan korupsi yang tebang pilih, dan kebebasan berekspresi yang semu.

Atas kondisi tersebut, selaku pemimpin civitas akademik UII, Fathul mendorong agar hukum dikembalikan menjadi panglima, yang pembentukannya harus kalis dari kepentingan, penegakannya tidak boleh menguntungkan kelompok atau golongan tertentu.

Baca juga : Parvus Medica Indonesia Resmi Meluncurkan Tren Estetik Gorgeous Glow

Fathul juga mendesak negara untuk lebih serius memperjuangkan pemberantasan korupsi dengan membangun sistem pemerintahan yang bersih dan mengefektifkan penegakan hukum, termasuk salah satunya mengembalikan kesaktian KPK dan membebaskannya dari segala intervensi yang melemahkan.

Lalu, Fathul menuntut negara dan semua aparatnya untuk menjamin kebebasan berpendapat untuk menyampaikan aspirasi untuk mengingatkan penguasa ketika lupa dengan tugasnya atau keluar dari rel konstitusi.

Baca juga : Banteng Muda Indonesia Luncurkan Program Unggulan JAR3K

Terakhir, dia mengajak masyarakat untuk lebih cermat dalam merespons beragam informasi yang diterima, mengedepankan tabayun, tidak gampang diadu domba, dan tidak mudah terkecoh dengan muslihat politik yang mempermainkan emosi publik sehingga melupakan berpikir kritis.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.