Dark/Light Mode

Formasi Indonesia Moeda: Pilpres Sekali Putaran Jadi Gerakan Nasional Mahasiswa

Kamis, 4 Januari 2024 18:44 WIB
Ratusan mahasiswa se-Yogyakarta menghadiri acara Kopi Darat (Kopdar) bersama Formasi Indonesia Moeda (FIM) di Bento Cafe, Yogyakarta, Kamis (4/1/2024). Foto: Istimewa
Ratusan mahasiswa se-Yogyakarta menghadiri acara Kopi Darat (Kopdar) bersama Formasi Indonesia Moeda (FIM) di Bento Cafe, Yogyakarta, Kamis (4/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Ratusan mahasiswa se-Yogyakarta menghadiri acara Kopi Darat (Kopdar) bersama Formasi Indonesia Moeda (FIM) untuk mengawal agenda rakyat.

Dalam Kopdar itu, FIM bersama ratusan mahasiswa dari berbagai Universitas di Yogyakarta ini membawa tema ‘Kawal Agenda Rakyat: Pilpres 2024 Sekali Putaran untuk Indonesia Maju’.

Koordinator Nasional Formasi Indonesia Moeda (FIM) Syifak Muhammad Yus mengatakan, tujuan FIM menggelar Kopdar bersama ratusan mahasiswa berbagai kampus di Yogyakarta ini semata-mata untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa bahwa kepentingan bangsa lebih utama, daripada kontestasi politik 5 tahunan.

Untuk itu, Syifak menilai aksi mengawal agenda rakyat dengan mendukung Pilpres 2024 sekali putaran harus menjadi agenda gerakan bersama mahasiswa secara nasional. Hal itu juga harus intens disosialisasikan ke mahasiswa selaku agen perubahan, dan masyarakat secara umum.

"Kita ingin Pilpres 2024 itu berjalan sekali putaran, terutama karena alasannya kita ingin menghindari polarisasi, karena polarisasi itu sangat tidak baik bagi Bangsa Indonesia, kita nggak ingin ada pembelahan sosial terlalu dalam hanya karena Pilpres," kata Syifak di lokasi acara di Bento Cafe, Yogyakarta, Kamis (4/1/2024).

Baca juga : Pilpres 2 Putaran, Ganjar-Mahfud Menang Lawan Prabowo-Gibran Dan Anies-Imin

Selain menghindari polarisasi ekstrim, Pilpres 2024 sekali putaran juga mampu menghemat anggaran sampai Rp 17 triliun lebih, dan anggaran sebesar ini bisa dialokasikan ke program kemaslahatan masyarakat Indonesia. Ini agar laju pembangunan, ekonomi, tidak terhambat.

Karena pelaku ekonomi itu butuh kepastian, siapa pemimpin ke depan. Kalau sampai tanggal 14 Februari masih harus diulang pemilihannya, artinya ada stagnasi antara pelaku ekonomi yang menciptakan ketidakstabilan politik.

Diakui Syifak, perwakilan mahasiswa yang hadir dalam Kopdar FIM ini mendukung penuh gagasan Pilpres 2024 sekali putaran agar pembangunan yang sudah dikerjakan oleh Pemerintah saat ini berkelanjutan. Serta memberikan kepastian bagi masyarakat, pelaku UMKM hingga para investor dalam maupun luar negeri.

"Dalam artian, mereka ngomong soal hilirisasi industri, ada yang ngomong soal ekonomi syariah, soal pemenuhan gizi bagi anak kemudian juga ada keberlanjutan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Pak Jokowi," tambahnya.

Oleh sebab itu, Syifak menyarankan agar mahasiswa dan masyarakat Indonesia bersama-sama mengawal dan mendukung Capres-Cawapres yang punya peluang besar memenangkan Pilpres 2024 demi terealisasinya pilpres sekali putaran.

Baca juga : GSP Bengkulu Ketuk Rumah Warga Bagikan Susu Gratis

Dari hasil survei terbaru dari lembaga terpercaya, kata Syifak, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka memiliki potensi paling besar untuk memenangkan Pilpres 2024 sekali putaran.

"Nah kalau kita lihat dari data survei itu kan yang berpeluang besar menang sekali putaran itu hanya ada di pasangan 02, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka karena kan hasil survei terakhir itu Pak Prabowo itu sudah 40 persen ke atas," ucapnya.

Sementara itu, Koordinator Daerah FIM Provinsi Yogyakarta Eling Wening Pangestu mengatakan, sedikitnya ada 6 perwakilan Universitas se-Yogyakarta yang hadir pada Kopdar FIM ini, yakni dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Islam Negeri (UIN) Yogyakarta, Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).

"Semua temen-temen mahasiswa dan aktivis di Jogja itu yang hadir sekitar 250 orang. Di tengah hujan dan lagi libur, tapi alhamdulillah semangat mahasiswa-mahasiswa Jogja masih bergelora," kata Eling.

Dikatakan Eling, mahasiswa se-Yogyakarta tergerak hatinya untuk sama mengawal agenda rakyat demi keberlanjutan pembangunan yang sudah berhasil dibangun pondasinya oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Baca juga : Diaspora Indonesia Di Iran Deklarasi Dukungan Untuk Ganjar-Mahfud

Selain itu para mahasiswa itu, tambah Eling, masih peduli terhadap demokrasi di Indonesia demi Indonesia maju melalui Pilpres 2024. Bahkan, Eling memastikan pihaknya akan terus mengkonsolidasi gerakan Pilpres 2024 sekali putaran ini kepada mahasiswa lainnya.

Untuk itu, mahasiwi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menilai gerakan Pilpres 2024 sekali putaran menjadi hal wajib dan yang harus diperjuangkan oleh mahasiswa demi terhindarnya polarisasi dari orang-orang tak bertanggung jawab.

Apalagi, kata Eling, Pilpres 2014 dan 2019 menjadi contoh bagi masyarakat Indonesia bahwa pertarungan head to head di pilpres sangat riskan dan berpotensi memecahkan kerukunan antar masyarakat.

Lanjut Eling, potensi polarisasi ekstrem bukan lagi mitos tetapi benar-benar sangat jelas dan nyata dalam kehidupan masyarakat. Bahkan dalam beberapa kasus dampaknya sudah sampai ke wilayah paling privat, yakni rumah tangga, bisa terjadi perpecahan yang berakhir perceraian.

"Kalau dilihat misalnya kita dua putaran gitu, kan costnya terlalu besar, dan itu bisa dialokasikan untuk mencegah masyarakat dari stunting atau apa yang memang menjadi hal-hal urgent untuk masyarakat," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.