Dark/Light Mode

Milenial Dukung Penegasan Australia Tolak Separatisme Di Papua

Senin, 26 Februari 2024 20:49 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles di kantor Kemhan RI, Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Istimewa
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles di kantor Kemhan RI, Jakarta, Jumat (23/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Penegasan Pemerintah Australia terhadap separatisme di Papua dan pengakuan terhadap kedaulatan Indonesia mendapat sorotan milenial.

Ketua Umum Aliansi Mahasiswa Milenial Indonesia (AMMI), Nurhasanah menegaskan, penegasan Pemerintah Australia terhadap kedaulatan Indonesia dan penolakan separatisme di Papua sangat penting.

Sebab, ada dugaan selama ini bahwa Pemerintah Australia ini sering dikaitkan-kaitkan dengan kelompok separatisme. Atau sederhananya, Australia menjadi backing di balik kelompok separatisme di Papua.

"Namun kunjungan Wakil Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles menampik dugaan tersebut. Sekaligus menegaskan bahwa kelompok separatisme di Papua itu tidak ada kaitannya sama sekali dengan mereka," ujar Nurhasanah dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/2/2024).

Baca juga : Akbar Tandjung Puji Keberhasilan Airlangga Dongkrak Suara Golkar Di Pemilu 2024

Nurhasanah menjelaskan, kelompok separatisme di Papua tidak memiliki dukungan baik secara de jure maupun de facto dari negara-negara lain. Termasuk Pemerintah Australia untuk memisahkan diri dari wilayah NKRI.

"Australia ini menjadi negara terbesar di Kawasan Pasifik yang telah menjalin kerja sama yang baik dengan Indonesia. Indonesia dan Australia telah bekerja sama di bidang kerja sama politik, perdagangan, investasi, dan pertahanan," jelas Nurhasanah.

Oleh sebab itu, menurut Nurhasanah, kunjungan Pemerintah Australia ke Kantor Kemenhan, menandakan bahwa pemerintah Australia sangat keras menolak gerakan Papua Merdeka.

Posisi Australia lanjutnya, jelas mengakui kedaulatan wilayah di Indonesia. Termasuk provinsi yang menjadi bagian dari Indonesia, tidak bisa diintervensi oleh negara asing.

Baca juga : Tinjau Langsung Integrasi Layanan Primer Puskesmas, Wamenkes Puas

"Saya kira penting bagi negara-negara tetangga lain mengikuti langkah Australia. Yang dengan lantang menolak kelompok separatisme dan mengakui kedaulatan NKRI," tutupnya.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Perdana Menteri yang sekaligus menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles di kantor Kemhan RI, Jakarta, Jumat (23/2/2024).

"Hari ini saya mendapat kehormatan menerima Wakil Perdana Menteri Australia, the honorable Richard Marles MP, beliau juga merangkap menteri pertahanan," kata Prabowo.

Sementara pada kesempatan itu, Marles juga menekankan, posisi Australia sangat jelas mengakui kedaulatan wilayah Indonesia. Dia menegaskan, provinsi yang menjadi bagian dari Indonesia tidak bisa diintervensi asing.

Baca juga : Kemendagri Fokus Tangani Pembiayaan Beasiswa Siswa Unggul Papua

"Kami, Australia, mengakui sepenuhnya kedaulatan Indonesia. Titik. Dan tidak ada dukungan untuk gerakan kemerdekaan apa pun. Kami mendukung kedaulatan wilayah Indonesia termasuk provinsi-provinsi yang menjadi bagian dari Indonesia. Saya ingin memperjelas hal itu," ucap Richard.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.