Dark/Light Mode

Presiden Dukung Kebebasan Pers, Ketum PWI Ingat Jokowi Deg-degan Dikritik RM

Selasa, 20 Februari 2024 21:32 WIB
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun. (Foto: UMM)
Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun. (Foto: UMM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Hendry Ch Bangun teringat, dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2017 di Padang, Sumatera Barat. Kala itu, dalam pidatonya, Presiden menyadari bahwa media berperan membesarkan namanya. 

"Saya kira Pak Jokowi memang pada dasarnya suka pada pers, karena dia juga diangkat dan dibesarkan pers. Ini orisinal. Berkali-kali dia sampaikan," ucap Hendry ketika dimintai tanggapan Rakyat Merdeka perihal cerita Jokowi yang diprotes cucunya karena wajahnya digambar aneh-aneh oleh insan pers, Selasa (20/2/2024) malam. 

Baca juga : Pengusaha Dukung Pemberlakuan Aturan Penataan Impor

"Di HPN Padang 2017, Presiden juga waktu pidato bilang, RM (Rakyat Merdeka) media yang dia baca tiap pagi, meski selalu deg-degan karena tidak tahu apakah hari ini mengkritik atau tidak. Sambil ketawa," lanjut Hendry. 

Sebelumnya, Jokowi menyinggung kerja pers yang kerap mengkritiknya dengan berbagai macam cara. "Saya sering dikritik tajam. Ada gambar wajah saya yang unik-unik, yang aneh-aneh di sampul media, di sampul majalah, di media sosial. Ramai sekali, aneh-aneh, tapi tidak apa-apa, tidak ada masalah buat saya," ungkap Jokowi saat berpidato di puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang dilaksanakan di Ecovention Ancol, Jakarta Utara, Selasa (20/2/2024).

Baca juga : Jokowi Tebar Bansos di Kandang Banteng

Hanya saja, Kepala Negara itu bercerita kejadian tersebut sempat membuat cucunya terperangah. Sehingga memprotes insan pers yang menggambar wajah kakeknya tidak mirip dengan aslinya. 

"Cucu saya ada yang komplain. Mbah, manggil saya kan mbah, Mbah wajahnya mbah kok jadi digambar jelek banget?" sebut Jokowi menceritakan komplain dari sang cucu.

Baca juga : Bolehkah Presiden Kampanye? Ini Pandangan Bivitri Susanti

Kendati demikian, Jokowi menganggap hal itu adalah sesuatu yang biasa. Jokowi juga tidak mempermasalahkan kritik yang datang dari media terhadapnya. "Ya itu lah, ini bagian dari penghormatan saya atas kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan kebebasan berpendapat," jelas Jokowi. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.