Dark/Light Mode

Putro Mas Gunawan, MSi

Susu Dan Hipokrit Satu

Kamis, 29 Februari 2024 20:39 WIB
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Binus dan STAN, Putro Mas Gunawan, M.Si (Foto: Istimewa)
Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Binus dan STAN, Putro Mas Gunawan, M.Si (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Satu Kahkonen, tiba-tiba mengomentari rencana program makan siang dan susu gratis pasangan Prabowo-Gibran. Wakil Bank Dunia itu cawe-cawe pada isu domestik Indonesia, yang beberapa pekan terakhir ini menciptakan diskursus di tengah publik.

Satu mewanti-wanti Indonesia, harus tetap patuh dengan aturan defisit fiskal 3 persen. Banyak pihak yang kontra terhadap program ini menilai, program paslon 02 akan menaikkan angka defisit fiskal di atas 3 persen.

Sontak komentar wakil asing itu seakan mengipas kontroversi dalam urusan dalam negeri Indonesia.

Pandangan Satu Kahkonen ini bisa dianalisis, baik secara teks maupun konteks. Seperti apa yang disampaikan Guy Cook (2006), sebuah wacana terbentuk karena teks dan konteks yang melatarbelakangi.

Secara teks, ucapan Satu memang memuat isu ekonomi makro soal defisit tiga persen. Namun secara konteks, kita bisa memaknai ucapan Satu itu politis.

Mari kita bedah lebih dalam konteks ucapan Satu. Pertama, soal posisi Satu sebagai wakil Bank dunia. Kemudian, fakta soal isu yang dikomentari, yang hingga kini masih berada di ranah politik domestik Indonesia.

Baca juga : Manohara, Mesra Dengan Pria Timteng

Program ini masih dalam tataran program kampanye salah satu paslon, yang masih berkontestasi dalam Pemilu 2024.

Meski unggul mutlak dalam perhitungan sementara, Prabowo-Gibran belum ditetapkan sebagai pemenang oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Lantas, mengapa seorang wakil Bank dunia masuk pada ranah isu yang masih bersifat politis?

Ucapan Satu jelas keluar dari batasan tupoksinya sebagai wakil Bank dunia. Mengomentari program kampanye salah satu capres yang secara resmi masih berkontestasi, adalah sebuah bentuk arogansi.

Secara gegabah, Satu telah mencampuri urusan politik di Indonesia. Arogansi yang sejatinya kerap ditunjukkan Barat sejak era kolonisasi. Tak hanya di Indonesia, tapi di sejumlah negara berkembang.

Lantas bukankah insitusi Satu Kahkonen, Bank Dunia merepresentasikan semangat neokolonialisme?

Baca juga : PSI Ajak Relawan Dan Pendukung Jokowi Gabung

Saya ingin menukil artikel yang ditulis oleh profesor Institute for Environmental Science and Technology (ICTA-UAB), Jason Hickel.

Dalam artikelnya Hickel memaparkan paradoks dari institusi bank dunia. Institusi yang justru menjadi hegemoni negara barat macam Amerika dan Eropa.

Amerika memiliki veto atas setiap keputusan krusial bank dunia. Sebaliknya, negara Eropa memiliki porsi setengah dari suara di bank dunia.

Sebaliknya, mayoritas negara berkembang yang mewakili 85 persen populasi dunia, hanya memiliki suara minoritas.

Peraih Nobel kesusastraan Jose Saramago pernah berucap soal paradoksnya bank dunia. "Dunia dijalankan oleh institusi yang tidak demokratis seperti IMF dan Bank Dunia," ujarnya.

Jelas, fakta ini merupakan sebuah lelucon bagi dunia, yang katanya semakin inklusif. Suara bank dunia, tak selamanya mencerminkan kepentingan bersama.

Baca juga : Prabowo: Pak Jokowi Sosok yang Mengajak Persatuan

Ucapan Bank Dunia lebih sering menjadi representasi kepentingan barat, utamanya Amerika dan Eropa.

Prinsip itu pula yang bisa jadi dilekatkan pada konteks ucapan Satu Kahkonen, soal program makan siang dan susu gratis.

Agaknya, Bank Dunia dan pemerintah Indonesia mesti bersikap tegas pada tindakan Satu Kahkonen. Kesalahan fatal Satu mencampuri urusan politik dalam negeri Indonesia, mesti dikompensasi dengan ditariknya sebagai perwakilan bank dunia di Indonesia.

Mengakhiri tulisan ini, saya ingin menukil ucapan komika wanita Amerika, Sarah Silverman: "We don't live in a democracy; we live in hypocrisy".

*Penulis adalah Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Binus & STAN

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.