Dark/Light Mode

Jakarta Mau Jadi Kota Global, Prof. Tjandra Titip Pesan Ini

Jumat, 1 Maret 2024 22:59 WIB
Jakarta Mau Jadi Kota Global, Prof. Tjandra Titip Pesan Ini

RM.id  Rakyat Merdeka - Mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama menceritakan pengalamannya menjadi pembicara pada Pra Raker Kesehatan Daerah DKI Jakarta, yang setelah ibu kota pindah, mungkin akan berganti nama menjadi Daerah Khusus Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Tjandra menyampaikan tiga hal penting. Yakni global city, healthy city, dan mega city.

Pertama, Jakarta sekarang sedang berproses menuju kota global atau global city. Mengacu data Global Cities Report 2023, Jakarta menduduki urutan 74 dari lebih 150 kota dunia.

"Kota-kota sekitar kita memiliki peringkat lebih baik. Singapura di peringkat 7, Bangkok peringkat 45, Manila 70 dan Kuala Lumpur di 72," kata Prof. Tjandra, Jumat (1/3/2024).

Menurutnya, pengertian kota global dapat dilihat dari lima faktor, yaitu aktivitas bisnis, kapasitas SDM, pertukaran informasi, pengalaman kultural dan keterlibatan politik.

Baca juga : Dukung Jakarta Global City, Sinergi BUMD DKI Terus Ditingkatkan

Dalam hal ini, aspek kesehatan memang tidak secara spesifik disebutkan. Tetapi jelas, punya peran amat penting dalam membangun Jakarta menuju kota global.

"Yang kedua saya sampaikan adalah tentang kota sehat, atau healthy cities, atau langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam perwujudan kota sehat. Suatu kota (termasuk Jakarta) adalah meta-system dan kesehatan warga kotanya dipengaruhi oleh interaksi multipel (multiple interactions) dan uman balik multidireksional (multidirectional feedback)," papar Prof. Tjandra yang juga Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI/Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Tegasnya, memperbaiki dan menjaga kesehatan di kota memerlukan berbagai aksi (multiple actions) oleh berbagai aktor (multiple actors) di berbagai tingkatan (every level).

"Saya sampaikan juga pentingnya advokasi Ke pada pemangku kebijakan, untuk melakukan pendekatan. Agar perencanaan pembangunan kota (urban development planning) dilakukan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan kesejahteraan berkesinambungan (sustainable health and well-being)," terang Prof. Tjandra.

Kegiatan ini tentu memerlukan partisipasi aktif masyarakat kota dan pendekatan seluruh kelompok sosial masyarakat. Khusus untuk pelayanan kesehatan di kota, Prof. Tjandra menyampaikan konsep rumah sakit tanpa dinding (hospital without wall).

Baca juga : Resmikan HRS Pertama di Indonesia, PLN Banjir Apresiasi

RS tidak hanya melayani kesehatan pasien yang datang, tetapi juga turut berperan dalam kesehatan wilayah sekitar, dengan berbagai cara yang mungkin.

Kesehatan lingkungan tentu juga punya andil besar. Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, kita tak hanya disibukkan dengan polusi udara di Jakarta. Kita juga kaget, ternyata warga kota ini masih ada yang belum memiliki jamban memadai.

"Saya mengingatkan, agar kita semua menganalisis dan mencegah kemungkinan gangguan kesehatan berupa Sindroma Gedung Sakit (sick building syndrome) pada penghuni dan pekerja gedung-gedung tinggi di Jakarta," beber Prof. Tjandra.

Ketiga, tentang kesehatan di mega city atau kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 10 juta jiwa.

Terkait hal ini, Prof. Tjandra menyampaikan  dua motto penting, yang tentu perlu kita miliki juga di Jakarta.

Baca juga : 85 Persen Kanker Paru Karena Merokok, Prof Tjandra Sarankan Skrining Lebih Dini

Pertama, kesehatan harus menjadi aset terpenting sebuah kota (health should be every city’s greatest asset). Kedua, mega city yang ideal adalah kota metropolitan yang menjadi episenter terwujuddnya kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan yang baik (the ideal megacity is an epicenter for good health, safety, and wellbeing).

"Semoga Jakarta akan terus berkembang menjadi kota tercinta, serta kebanggaan dan tonggak kesejahteraan kita," pungkas Prof. Tjandra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.