Dark/Light Mode

Deklarasi Di Kota Sawahlunto Junjung Tinggi Komitmen Kebangsaan

Selasa, 20 Februari 2024 19:18 WIB
Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Seminar dan Deklarasi Kebangsaan, di Gedung Sentra Produksi IKM Sawahlunto, Sumatera Barat, Senin (19/02/2024). Foto: Istimewa
Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Seminar dan Deklarasi Kebangsaan, di Gedung Sentra Produksi IKM Sawahlunto, Sumatera Barat, Senin (19/02/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Jaringan Penggerak Moderasi Beragama (JPMB) Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar Seminar dan Deklarasi Kebangsaan, di Gedung Sentra Produksi IKM Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar), Senin (19/02/2024).

Wali Kota Sawahlunto yang diwakili Sekdako Ambun Kadri menyampaikan bahwa Sawahlunto menjadi pilihan yang tepat untuk pelaksanaan Seminar dan Deklarasi Kebangsaan yang mengusung tema "Penguatan Moderasi Beragama" tersebut.

"Sawahlunto pilihan yang tepat, kita menjadi Kota dengan indeks toleransi yang baik, masyarakat kita terbiasa dengan keberagaman" kata Ambun.

Baca juga : Kasus Korupsi Komoditas Timah, Kejagung Tahan GM PT Tinindo Inter Nusa

Dalam kegiatan yang dihadiri 250 siswa maupun santri ini, Ambun Kadri menceritakan Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang. Karena tambang inilah, menjadikan daerah ini terbentuk keberagaman etnis dan kepercayaan.

"Sebagai kota tambang, hal ini menjadikan Kota Sawahlunto memiliki masyarakat yang ragam etnis. Karena keberadaan tambang tersebut banyak menarik orang-orang luar datang dan menetap, sehingga masyarakat kita terbiasa dengan keberagaman," tambahnya.

Koordinator JPMB Sumatera Barat, M Hafiz Al Habsy menyampaikan bahwa praktik moderasi beragama telah dicontohkan para founding father. Yakni Moh Hatta yang memfasilitasi perubahan sila pertama Pancasila pada awal kemerdekaan.

Baca juga : Hormati Keputusan Mahfud Mundur, Ganjar: Junjung Integritas!

"Moderasi Beragama bukan soal mengenyampingkan urusan agama, tetapi bagaimana kita saling menghormati kepercayaan orang lain. Hal ini dicontohkan Bung Hatta sebagai salah satu tokoh yang memfasilitasi perubahan Sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari'at Islam bagi pemeluknya" menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa"," ucapnya.

Kemudian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sawahlunto, Fadlih Rifenta pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa moderasi beragama telah ada semenjak masa Nabi Muhammad SAW.

"Moderasi Beragama sudah ada dan sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, hal ini kita lihat dari sikap Nabi Muhammad terhadap pamannya Abu Lahab yang tidak memeluk agama Islam, bahkan sangat membenci ajaran Islam," katanya.

Baca juga : Digelar Di Bali, Saba Estate Wedding Showcase 2024 Tawarkan Momen Pernikahan Yang Mengesankan

Pengurus JPMB Wilayah Sumatera Barat, M. Hafiz Al Habsy dipenghujung acara memimpin deklarasi. Sebanyak enam poin disampaikan. Pertama, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa. Kedua, setia kepada Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI.

Ketiga, siap menguatkan toleransi untuk kerukunan umat beragama dengan menjaga citra Indonesia di luar negeri. Keempat, siap melawan intoleransi, radikalisme, terorisme, dan separatisme untuk menjaga keutuhan NKRI.

Kelima, siap mencegah dan menangkal adanya paham-paham ekstrem transnasional yang dapat mengancam ideologi bangsa. Terakhir, siap berkontribusi, berbakti dan bertanggung jawab untuk kepentingan bangsa Indonesia.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.