Dark/Light Mode

Aspaki Komit Jadi Pelopor Kemajuan Industri Kesehatan dalam Negeri

Selasa, 5 Maret 2024 16:20 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) di acara Rapat Kerja Nasional Rakernas ASPAKI 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (5/3/2024). (Foto: Istimewa)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) di acara Rapat Kerja Nasional Rakernas ASPAKI 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (5/3/2024). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin berkomitmen untuk mendorong industri yang bergerak di sektor kesehatan bisa tumbuh lebih baik, khususnya produsen alat kesehatan (alkes).

Untuk itu, Menkes meminta seluruh pemangku kepentingan termasuk Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) memaksimalkan produksi dan meningkatkan kegiatan research and development (R&D).

Menkes berharap ASPAKI dapat menjadi pelopor bagi kemajuan industri kesehatan dalam negeri demi mendukung target Indonesia Emas di tahun 2045.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah menekan impor alkes dengan melakukan substitusi produk dalam negeri.

"Peran ASPAKI di sini sangat besar untuk membantu anggotanya meningkatkan kualitasnya. Saya harap industri kita bisa menyuplai minimal 50 persen kebutuhan (alkes). Untuk bisa menjustifikasi penguasaan industri dalam negeri, kita bisa amankan dengan memproduksi produk yang berkualitas," kata Menkes dalam sambutannya pada acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ASPAKI 2024 di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Baca juga : Agus Fatoni Terima Gelar Kehormatan Kanjeng Raden Tumenggung dari Keraton Surakarta

Ia meminta keterlibatan ASPAKI dan pelaku industri di sektor kesehatan dalam negeri untuk membantu meningkatkan pengawasan terkait layanan di kementeriannya.

"Jadi, saya minta bantuan bapak/ibu untuk menciptakan budaya bersih mental. Bantu kami untuk menciptakan budaya yang lebih bersih di Kemenkes," ucap Menkes.

Dia juga berharap para pelaku industri di sektor kesehatan berkomitmen untuk mendorong peningkatan TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dalam setiap inovasi produk alkes yang diproduksi.

Menkes mengatakan, komitmen dibutuhkan demi mendukung visi Indonesia mandiri dan berdaulat kesehatan.

"Mari kita bikin roadmap-nya bersama-sama, apa yang bisa kita lakukan untuk fokus membangun industri manufaktur kesehatan. Kami minta bapak/ibu semuanya untuk bisa menaikkan TKDN," pungkas Menkes.

Baca juga : Angkasa Pura II Kembangkan Pariwisata Banyuwangi

Di tempat yang sama, Ketua I ASPAKI Erwin Hermanto mengapresiasi komitmen Kemenkes yang fokus terhadap program transformasi kesehatan nasional.

Erwin menegaskan ASPAKI siap mendukung program tersebut dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya.

Ketua Aspaki Imam Subagyo menjelaskan, bahwa prospek industri alkes masih sangat menjanjikan.

"Dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 275 juta, pangsa pasar alkes produksi dalam negeri baru berkisar USD2,2 miliar per tahun," ucapnya.

Menurutnya, belanja kesehatan terhadap Gross Domestic Bruto (GDP) baru sekitar 3 persen, padahal standar yang ditetapkan WHO sebesar 9 persen. Artinya, prospek pasar alkes di dalam negeri saja sangat besar.

Baca juga : Kemenperin Kerek Pertumbuhan Industri Petrokimia

Sektor kesehatan memiliki peran penting. Untuk itu, membangun SDM di sektor kesehatan ini menjadi pilar utama.

"Kami di ASPAKI siap mendukung penuh segala upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia terutama dari sisi penyediaan alat kesehatan," pungkas Imam Subagyo

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.