Dark/Light Mode

Nyepi Dan Ramadan, Menag: Momentum Introspeksi Dan Saling Hormati Tradisi

Minggu, 10 Maret 2024 10:52 WIB
Menteri Agama,  Yaqut Cholil Qoumas
Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas

RM.id  Rakyat Merdeka - Perayaan Hari Nyepi tahun baru Caka 1946 yang beriringan dengan bulan suci Ramadan 1445 H menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam  untuk melakukan instrospeksi dan saling menghormati.

Umat Hindu menyambut Nyepi dengan Tawur Agung Kesanga dan Pawai Ogoh-ogoh, dan Umat Islam sambut bulan puasa dengan Tarhib Ramadan dan Qiyamul-Lail.

"Selamat merayakan Hari Suci Nyepi tahun baru Caka 1946 bagi umat Hindu di seluruh Indonesia. Semoga umat Hindu dapat terus meningkatkan kualitas diri dalam hubungan manusia dengan Tuhan, sesama anak bangsa, dan dengan lingkungan," ucap Menag Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta, Minggu (10/3).

Baca juga : Gus Halim: Ramadan Jadi Momentum Pegawai Perbaiki Diri

Selain itu, Yaqut juga mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa bagi umat Islam. “Semoga keistimewaan Ramadan dapat meningkatkan kualitas ketakwaan," sambungnya.

Nyepi maupun puasa Ramadan, lanjut Menag menjadi momentum yang baik bagi umat Hindu dan Islam untuk melakukan instrospeksi. Umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian. Yaitu Amati geni (tidak menyalakan api), Amati Karya (tidak bekerja), Amati Lelungan (tidak bepergian), dan Amati Lelanguan (tidak menikmati hiburan/bersenang-senang). Sementara umat Islam selama Ramadan menjalani ibadah puasa. 

"Catur Brata Penyepian, waktu tepat untuk umat Hindu melakukan kontemplasi. Puasa Ramadan juga sangat baik untuk muhasabah bagi umat Islam. Jadi keduanya adalah momentum instrospeksi," sebut Gus Men, panggilan akrabnya. 

Baca juga : Sambut Ramadan, Imin: Momentum Tingkatkan Ketulusan dan Pengabdian

Dalam semangat instrospeksi, kata Yaqut sikap saling menghormati sangat penting karena adanya perbedaan ekspresi keberagamaan. Hari Suci Nyepi meniscayakan keheningan, sementara giat mengisi Ramadan, sarat dengan ekspresi syiar (keramaian).

"Mari saling menghormati dalam menjalani ritual ibadah dan tradisi keagamaan masing-masing," sambungnya.

Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan juga diperkirakan berlangsung pada momen yang beriringan. Menag meminta Kanwil Kemenag Provinsi bersama Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forkopimda dapat mengatur agar giat keduanya bisa tetap berjalan dengan semangat toleransi.

Baca juga : Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Pastikan Stok Pangan Aman

"Saya mengapresiasi langkah Kanwil, FKUB, dan Forkopimda yang telah mengatur pelaksanaan Pawai Ogoh-ogoh dan Tarhib Ramadan sehingga keduanya tetap bisa berjalan dengan baik dan tertib dengan semangat toleran," tandasnya.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.