Dark/Light Mode

Jelang Ramadan, Pj Gubernur Jateng Minta Kepala Daerah Pastikan Stok Pangan Aman

Rabu, 6 Maret 2024 16:51 WIB
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana (tengah) saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah TPID Provinsi Jawa Tengah Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)
PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana (tengah) saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah TPID Provinsi Jawa Tengah Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024). (Foto: Dok. Pemprov Jateng)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana mengimbau seluruh kepala daerah di wilayahnya untuk memastikan ketersediaan pangan menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.

"Penting bagi kita untuk memastikan ketersediaan bahan pokok strategis dengan harga yang terjangkau," kata Nana saat memberikan arahan dalam acara High Level Meeting Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Tengah Semester I Tahun 2024 dan Persiapan Menghadapi Ramadan di Ballroom Hotel Tentrem, Kota Semarang, Rabu (6/3/2024).

Nana menjelaskan, posisi inflasi Jawa Tengah pada Februari 2024 secara month to month (MtM) sebesar 0,57 persen.

Inflasi bulanan yang cukup tinggi disebabkan kenaikan harga beras dalam dua pekan terakhir. Sedangkan inflasi secara year on year (YoY) mencapai 2,98 persen.

Menurut Nana, kondisi inflasi jelang Ramadan ini perlu ditekan lagi oleh semua stakeholder agar tidak melonjak tinggi.

Baca juga : Masyarakat Tenang Ya, Tak Perlu Panic Buying

Ada sejumlah isu yang perlu diwaspadai menjeleng Ramadan, diantaranya tren kenaikan harga beras. Hingga 1 Maret 2024, harga beras medium di Jawa Tengah sebesar Rp15.000 atau mencapai 37 persen di atas harga acuan pembeli (HAP).

"Selain itu, kenaikan harga sejumlah komoditas sembako akibat kenaikan permintaan," ujar Nana.

Lebih lanjut Nana mengatakan, setidaknya empat komoditas yang perlu dilakukan intervensi, yaitu beras medium yang harganya 37,6 persen di atas HAP, beras premium yang harganya 20,9 persen di atas HAP, cabai merah besar yang harganya 62,6 persen di atas HAP, dan gula pasir yang harganya 26,2 persen di atas HAP.

Adapun enam komoditas lain juga berstatus waspada, yaitu telur ayam ras 16 persen di atas HAP, cabai merah keriting 41 persen di atas HAP, bawang putih 23 persen di atas HAP, cabai rawit merah 35,6 persen, minyak 5,7 persen di atas HAP, dan kedelai impor 22,8 persen di atas HAP.

Menurut Nana, sejumlah langkah antisipasi sudah mulai dilakukan pemerintah pusat maupun daerah, diantaranya menggelontorkan bantuan beras Bulog kepada masyarakat dan beras SPHP di pasaran.

Baca juga : Selain TPPU, KPK Juga Jerat Hasbi Hasan Sebagai Tersangka Suap

Khusus di Jawa Tengah, Nana menjelaskan Pemprov Jateng juga mengeluarkan cadangan pangan untuk membantu masyarakat yang belum menerima bantuan pangan dari Bulog.

"Kita juga mengadakan gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan dari Januari sampai Idul Fitri sebanyak 100 kali. Saat ini sudah berjalan 75 kali," katanya.

Dalam kesempatan itu, Nana meminta kepada seluruh pemerintah daerah di Jawa Tengah untuk disiplin melaporkan dan menginput data harga harian SP2KP.

Selain itu, berkomunikasi intensif antar anggota TPID termasuk Satgas Pangan dan Kejaksaan guna kelancaran pelaksanaan operasi pasar dan sidak gudang distributor.

"Kami juga koordinasi dengan Polda untuk mengecek harga pasar, pemantauan untuk menghindari penimbunan pangan tersebut. Itu langkah yang kami lakukan dalam waktu dekat," paparnya.

Baca juga : Jelang Ramadan 1445 H, Panji Soeharto Ziarah ke Astana Giribangun

Isu lainnya menjelaIang Ramadan dan Idul Fitri adalah peningkatan pergerakan orang yang menuju dan melintas Jawa Tengah selama lebaran 2024 diperkirakan meningkat 25 persen dibanding periode Lebaran 2023.

"Kenaikan tarif angkutan umum semua moda transportasi yang berisiko mendorong inflasi; serta periode transisi sebelum memasuki kemarau pada Juni," pungkas Nana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.