Dark/Light Mode

M. Qodari Apresiasi Ide Presidential Club Prabowo Demi Persatuan Bangsa

Senin, 6 Mei 2024 12:09 WIB
M. Qodari (Foto: Ist)
M. Qodari (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengapresiasi inisiatif presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk klub silaturahmi presiden atau presidential club sebagai wadah berkumpulnya presiden dan mantan presiden.

Menurut Qodari, terdapat dua hal penting dan menarik dari pembentukan presidential club yang dinilai positif atau bermanfaat bagi persatuan bangsa sehingga perlu didukung dan diterapkan.

Pertama, Prabowo Subianto akan mendapatkan masukan dan dukungan untuk pembangunan bangsa Indonesia ke depan setelah resmi dilantik menjadi presiden pada Oktober 2024 ini.

“Pak Prabowo membutuhkan masukan-masukan sekaligus dukungan politik dari para tokoh-tokoh yang pernah jadi presiden Republik Indonesia,” ujar Qodari, Senin (6/5/2024).

Qodari menambahkan, dengan forum tersebut Prabowo dapat terbantu untuk memetakan persoalan bangsa dan mendapatkan masukan serta solusi dari presiden-presiden terdahulu.

Baca juga : Budi Arie Soal Orang Toxic di Pemerintahan: Nasihat Pak Luhut Bagus

Masukan mereka secara teknokratis, diyakini Qodari bakal membantu Prabowo untuk menavigasi persoalan serta melihat dan mencari peluang-peluang solusi terhadap permasalahan yang ada.

“Baik itu masalah pengangguran, masalah investasi, masalah kesehatan, pendidikan dan infrastruktur dan seterusnya,” bebernya.

Kedua, Qodari melihat presidential club ini dapat menjadi tambahan dukungan baik secara politik di parlemen, maupun dukungan dari publik untuk Prabowo untuk memimpin Indonesia. 

“Tentunya diharapkan bisa mendapatkan tambahan dukungan politik dari para mantan presiden itu ya baik dukungan politik di parlemen contohnya itu bisa didapat dari Pak SBY maupun dukungan dari publik yang sangat kuat contohnya dari Pak Jokowi,” ucapnya.

Qodari menyebut, bonus dari komunitas itu juga bisa menjadi pembawa pesan untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan bagi masyarakat.

Baca juga : Presidential Club Tanpa Megawati

Para pemimpinnya menjadi cermin keteladanan untuk tetap rukun walaupun berbeda pilihan politik.

“Dan yang ketiga mungkin bonusnya bisa menjadi sebuah medium pesan persatuan dan kesatuan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang selama ini mungkin punya preferensi kepada presiden-presiden yang berbeda-beda begitu,” jelasnya.

Meskipun pembentukan presidential club ini bagus bagi persatuan bangsa, Qodari menilai, hal ini dikembalikan kepada pribadi masing-masing mantan presiden.

Ia mencontohkan, apakah presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri akan ikut bergabung atau tidak dengan club tersebut kembali kepada pribadinya sendiri.

“Nah soal kemudian apakah misalnya nanti di presidential club itu Ibu Mega akan muncul atau tidak? Ya tentu akan menjadi pertanyaan banyak orang tetapi saya kira akhirnya kan kembali ke masing-masing mantan presiden itu untuk ikut bergabung atau tidak dengan inisiatif yang dibuat oleh presiden ke-8 insyaallah Pak Prabowo Subianto,” katanya.

Baca juga : Hadiri Halal Bihalal PKS, Bamsoet Ajak Kukuhkan Kembali Persatuan & Kesatuan Bangsa

"Biarlah nanti publik juga yang akan memberikan penilaian kepada mantan-mantan presiden tersebut apakah misalnya akan bergabung atau tidak, datang atau tidak tergantung juga dengan alasan masing-masing,” sambungnya.

Dikatakan Qodari, secara garis besar ide dari Prabowo itu cukup cemerlang dan sangat bagus apabila dapat diterapkan.

“Jadi secara garis besar saya melihat manfaatnya dan pesan politiknya juga sangat-sangat bagus dan saya kira sangat layak untuk bisa dilaksanakan,” tutupnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.