Dark/Light Mode

Budi Arie Soal Orang Toxic di Pemerintahan: Nasihat Pak Luhut Bagus

Senin, 6 Mei 2024 08:29 WIB
Pesan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketum Projo Budi Arie Setiadi. (Foto: Dok. Kominfo)
Pesan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (kiri) bersama Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketum Projo Budi Arie Setiadi. (Foto: Dok. Kominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pesan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ke Prabowo Subianto soal "jangan ajak orang toxic di pemerintahan", didukung banyak pihak. Menteri Komunikasi dan Informatika yang juga Ketum Projo Budi Arie Setiadi menilai, nasihat Luhut itu bagus. 

Pernyataan soal jangan bawa orang toxic ke dalam pemerintahan ini pertama kali disampaikan Luhut saat berpidato di Jakarta Future Forum yang digelar di Jakarta, Jumat lalu. Saat itu, Luhut meminta presiden terpilih Prabowo Subianto agar tidak mengajak orang toxic ke kabinetnya. Menurut Luhut, kehadiran orang toxic hanya akan merugikan pemerintah sendiri. Karena itu, Luhut berharap Prabowo lebih selektif dalam memilih calon menteri. 

Luhut lalu menceritakan pengalamannya menjadi bagian dari pembantu Presiden Jokowi. Kata dia, orang yang tidak sejalan dengan visi presiden hanya menjadi penghambat kemajuan. 

Menurut Budi Arie, tidak ada yang salah dari pesan Luhut kepada Prabowo. Justru pendapat Luhut itu saran yang baik bagi Prabowo. Hal ini juga sama seperti aspirasi masyarakat banyak. 

"Nasihat Pak Luhut bagus. Saya pikir itu aspirasi banyak pihak yang memiliki pandangan yang sama," kata Budi kepada wartawan, Minggu (5/5/2024). 

Kendati demikian, Budi memahami urusan penyusunan kabinet merupakan hak prerogatif Prabowo. Bahkan, Presiden Jokowi tidak mau ikut campur, kecuali jika diminta saran. 

Baca juga : Netizen Minta Bulog Bekerja Transparan

"Jadi tidak benar isu atau hembusan bahwa Pak Jokowi menitipkan nama-nama," ucapnya. 

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyampaikan hal senada. Menurut Dasco, apa yang disampaikan Luhut adalah harapan agar Prabowo tidak  membawa orang-orang yang bermasalah di kabinetnya. 

"Dan pasti Pak Prabowo juga akan berhati-hati untuk memilih orang-orang yang membantu di kabinet," katanya. 

Waketum Gerindra Habiburokhman menambahkan, nasihat Luhut itu merupakan pernyataan yang normatif. Artinya tidak merujuk pada pihak atau orang tertentu. 

"Saya yakin Pak Prabowo bisa menunjuk orang yang tepat di posisi yang tepat di pemerintahan beliau kelak," ujarnya. 

Ketum PAN Zulkfli Hasan punya keyakinan serupa. Zulhas-sapaannya, yakin Prabowo pasti akan memilih sosok yang terbaik dalam kabinet. "Dan beliau tahu yang terbaik ya," kata Zulhas kepada wartawan di kawasan SCBD, Jakarta, Minggu. 

Baca juga : Kebon Sirih Dorong Tarif Transjakarta Digratiskan

Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengatakan, Prabowo memang semestinya tidak memasukkan orang-orang toxic ke dalam kabinetnya. "Bahaya untuk rakyat,” kata Dave. 

Dave meyakini, orang toxic yang dimaksud Luhut bukanlah kader Golkar. Sebab, selama ini kader Golkar yang menjadi bagian pemerintahan Jokowi telah teruji. 

“Semua menteri-menteri dan pejabat dari Golkar telah terbukti hasil karya nyatanya,” tegasnya. 

Ketua DPP Achmad Baidowi atau Awiek ikutan berkomentar. Kata dia, nasihat Luhut itu agar pemerintahan ke depan berjalan kondusif dan tujuannya tercapai. 

"Kita memahami bahwa pemerintah ke depan lebih kondusif dan target-target bisa dicapai," jelas Awiek. 

Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar memilih tak banyak berkomentar. Kata dia, siapapun pastinya menginginkan kabinet yang baik. "Jadi bagaimana kriterianya saya kira semua orang juga paham," jelasnya. 

Baca juga : Girona Torehkan Sejarah Baru

Jubir Luhut Pandjaitan, Jodi Mahardi menjelaskan kembali apa yang dimaksud orang toxic yang disampaikan bosnya. Kata dia, istilah toxic itu untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan. 

Jodi merinci, istilah tersebut juga menyoroti pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan untuk kepentingan bersama. 

"Hal ini mencerminkan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama,” paparnya. 

Di kalangan generasi Z istilah orang yang dianggap "toxic" atau beracun memang sedang nge-hits. Istilah ini merujuk pada pada seseorang yang perilakunya negatif dan merugikan orang lain di sekitarnya. Orang toxic dianggap sering berperilaku manipulatif, menyalahkan orang lain, mengkritik secara berlebihan, dan egois. Interaksi dengan orang toxic seringkali menguras energi, bikin stres, bahkan depresi. 

Namun, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan, dalam dunia politik, istilah orang toxic ini menjadi liar karena bisa merujuk ke siapa saja. 

"Siapapun menteri yang jadi benalu presiden misalnya merusak citra presiden, menteri yang korupsi, menteri yang tak loyal, menteri yang kebijakannya tak pro rakyat, menteri yang tak mau dikritik rakyat, termasuk menteri yang hanya bekerja untuk kelompoknya saja masuk kategori menteri toxic. Jadi, menteri toxic menyasar siapapun," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.