Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Yang Dibutuhkan Masyarakat Baduy Optimalisasi, Bukan Komersialisasi

Sabtu, 9 November 2019 05:01 WIB
Focus Group Discussion mengenai model pengembangan masyarakat Baduy. (Foto: Istimewa)
Focus Group Discussion mengenai model pengembangan masyarakat Baduy. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pengembangan kesejahteraan masyarakat Suku Baduy di Kabupaten Lebak, Banten, harus berbasis budaya setempat. Demikian diungkapkan akademisi Universitas Tarumanagara (Untar), Rezi Erdiansyah.

"Masyarakat Baduy sangat hati-hati. Kalau ada yang mereka anggap mengganggu kultur mereka akan mereka tolak," ujar Rezi dalam Focus Group Discussion mengenai model pengembangan masyarakat Baduy, di Jakarta, Jumat (8/11).

Dia menambahkan, niat pengembangan kesejahteraan masyarakat Baduy amat bagus. Namun, hal itu harus dilakukan dengan baik. Harus berdasarkan kultur setempat. 

Baca juga : Haluan Negara Dibutuhkan Agar Tak Terjadi Inkonsistensi Pembangunan Jangka Panjang

"Mereka nyaman dengan kehidupannya hingga saat ini, meski di mata orang luar, kehidupan mereka dianggap memprihatinkan. Jadi, apa yang harus dilakukan yakni optimalisasi potensi kultural dalam masyarakat Baduy, sebagai pengembangan kesejahteraan masyarakat setempat," kata dia.

Rezi menjelaskan, hal yang dibutuhkan masyarakat Baduy adalah optimalisasi bukan komersialisasi. Intervensi yang tidak sesuai dengan kultur mereka akan ditolak. Namun, perubahan baru bisa terjadi jika memang dikehendaki. Untuk itu, kata Rezi, yang diperlukan adalah upaya membangun kesadaraan. Meskipun hal itu membutuhkan waktu cukup lama.

"Baduy berbeda dengan Bali. Di Bali, penduduknya bersedia aspek budayanya dikomersialisasi, sedangkan Baduy tidak," kata dosen Ilmu Komunikasi Untar itu.

Baca juga : Jokowi Minta Menag Tuntaskan Radikalisme dan Intoleransi

Menurut dia, jika Baduy dijadikan wisata, maka harus dibangun berdasarkan kekhasannya sendiri. "Hal itu yang membedakan Baduy dan Bali. Kalau jenis wisata itu memang wisata alam yang terbaik, tapi banyak masukan agar tidak mengganggu lingkungan di sana," terang dia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukannya, Rezi menganggap apa yang sudah ada di kawasan Baduy harus dipertahankan. Semuanya harus dijadikan modal untuk menarik wisatawan yang pada akhirnya menopang peningkatan ekonomi mereka.

Rezi juga meminta agar masyarakat di luar Baduy, termasuk perusahaan atau pemerintah, tidak ikut campur terlalu dalam urusan masyarakat Baduy. "Dan harus berhati-hati, jangan sampai merusak tatanan yang sudah ada," katanya. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.