Dark/Light Mode

BNPB Harap Warga Mau Direlokasi, Waspadai Banjir Lahar Dingin Susulan Di Sumbar

Kamis, 16 Mei 2024 12:27 WIB
BNPB Harap Warga Mau Direlokasi, Waspadai Banjir Lahar Dingin Susulan Di Sumbar

RM.id  Rakyat Merdeka - Bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Sumatra Barat pada 11 Mei 2024, telah menyebabkan duka mendalam bagi masyarakat. Menanggapi situasi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat membantu para korban dan memastikan penanganan darurat yang terstruktur dan terintegrasi.

Kepala BNPB, Letnan Jenderal TNI Suharyanto, turun langsung ke lokasi pengungsian di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam untuk berdialog dengan para korban dan memberikan dukungan moril. Suharyanto juga menyerahkan bantuan logistik dan sembako untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi.

"Presiden juga memberikan arahan kepada perangkat yang bekerja di bawah komando BNPB, di mana keselamatan rakyat khususnya warga terdampak harus menjadi prioritas yang tertinggi," ujar Suharyanto. 

Baca juga : Penanganan Darurat Banjir Lahar Dingin Dan Tanah Longsor Sumatra Barat Dipercepat

Berdasarkan data BNPB, hingga 15 Mei 2024, pukul 12.10 WIB, tercatat 67 orang meninggal dunia, 20 orang hilang, 989 KK terdampak, dan 44 orang mengalami luka-luka.

Jumlah korban meninggal dunia bertambah setelah tim SAR menemukan korban yang sebelumnya hilang dalam kondisi meninggal.

Suharyanto juga menyampaikan kepada para pengungsi bahwa mereka dapat melaporkan setiap kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi selama masa tanggap darurat. 

Baca juga : PUPR Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Lahar Dingin Di Sumbar

Ia memastikan bahwa pemerintah akan terus membantu dan memberikan dukungan kepada para korban.

Untuk mencegah terulangnya bencana di masa depan, BNPB bersama Badan Geologi dan BMKG melakukan kajian mendalam untuk menentukan zona-zona yang aman dan berbahaya untuk tempat tinggal. 

Relokasi bagi warga yang tinggal di zona berbahaya menjadi salah satu solusi yang dipertimbangkan. Ia berharap mereka yang rumahnya masuk dalam zona berbahaya agar bersedia dipindahkan. 

Baca juga : Warga Takjub, Presiden Jokowi Sabar Layani Foto Selfie Di Kendari

"Relokasi juga menjadi bagian penting dalam upaya mitigasi dan kesiapsiagaan di masa mendatang. Guna menghindari dampak yang lebih besar apabila ada bencana susulan," jelas Suharyanto.

Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah, menyambut baik rencana relokasi ini dan menyatakan kesiapannya untuk menyediakan lahan. 

Namun, lokasi tepatnya masih perlu dikoordinasikan dengan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan kajian dari Badan Geologi dan BMKG.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.