Dark/Light Mode

Penanganan Darurat Banjir Lahar Dingin Dan Tanah Longsor Sumatra Barat Dipercepat

Rabu, 15 Mei 2024 13:15 WIB
Ilustrasi dampak bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat.
Ilustrasi dampak bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bergerak cepat menangani dampak bencana dan membantu para korban banjir lahar dingin dan tanah longsor yang melanda beberapa daerah di Sumatra Barat pada Sabtu (11/5) lalu.

Hingga kini, tercatat 58 orang meninggal dunia, 35 orang hilang, dan 33 lainnya terluka. 

Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menegaskan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses penanganan darurat bencana. Sehingga lokasi terdampak dapat segera pulih dan kembali normal.

Baca juga : PUPR Kerahkan Alat Berat Tangani Banjir Lahar Dingin Di Sumbar

"Rata-rata status tanggap darurat ini kan 14 hari, ini waktu yang cukup panjang jadi kita ingin melaksanakan secepat mungkin dari darurat ke rehabilitasi karena 14 hari ini bagi masyarakat cukup lama," kata Suharyanto.

Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat penanganan darurat di antaranya pengerahan alat berat untuk membantu menormalisasi kondisi dan membersihkan material banjir dan longsor di area permukiman.

Kemudian pendataan rumah yang rusak akibat bencana, dengan rincian bantuan stimulan untuk rusak berat Rp 60 juta, rusak sedang Rp 30 juta, dan rusak ringan Rp 15 juta.

Baca juga : Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Sumatra Barat Telan 37 Korban Jiwa, 17 Hilang

Selanjutnya, perbaikan jalan nasional dan jembatan yang terputus akibat bencana, dengan melibatkan Kementerian PUPR.

Lalu pengiriman bantuan logistik melalui jalur udara menggunakan helikopter BNPB, khususnya di daerah Kabupaten Tanah Datar.

Pelaksanaan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) bersama BMKG juga dilakukan untuk mendukung proses evakuasi dan perbaikan sarana dan prasarana. Dan terakhir persiapan relokasi rumah bagi warga yang tinggal di daerah rawan bencana.

Baca juga : Banjir Bandang Lahar Dingin Di Sumatera Barat, 37 Meninggal, 17 Hilang

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, TMC akan disiapkan bersama antara BMKG dan BNPB. Dwikorita mengatakan, pihaknya tengah menyiapkan dan memperhitungkan jumlah sortie yang akan dilakukan dengan melihat dinamisnya cuaca yang ada. Persiapan dilakukan untuk operasi selama tujuh hari ke depan. 

Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat terdampak untuk segera kembali ke kehidupan normal. Pemerintah juga terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan kelancaran proses penanganan bencana.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.