Dark/Light Mode

Berkat Ijazah Doa Dari Gus Dur, Mahfud Ringan Hadapi Kekalahan

Rabu, 3 Juli 2024 22:26 WIB
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official dilihat Raby (3/7/2024). Foto: Istimewa
Pakar hukum tata negara, Mahfud MD dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official dilihat Raby (3/7/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pakar hukum tata negara, Mahfud MD mengungkapkan salah satu doa yang diberikan Presiden KH. Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Doa itu senantiasa membantunya ketika menghadapi kegagalan atau kekalahan, termasuk dalam pertarungan politik.

"Saya tenang saja, karena, saya tuh punya doa yang dulu diberikan oleh Gus Dur ketika saya menjabat itu, kalau istilah orang pesantren itu ijazah, kamu baca doa ini. Pak Mahfud kalau kamu ingin bekerja dengan baik di manapun ini doa dibaca," kata Mahfud dalam podcast Terus Terang Mahfud MD di YouTube Mahfud MD Official dilihat Raby (3/7/2024).

Sebagai pengingat, Mahfud MD memulai karirnya di Pemerintahan sebagai Menteri Pertahanan era Presiden Gus Dur. Setelah itu, selama 24 tahun Mahfud hampir tidak pernah berhenti mengisi etalase pemerintahan baik legislatif, yudikatif dan eksekutif.

"Ijazah dari Gus Dur artinya bagus tuh, kalau dikaitkan dengan jabatan. Ya Allah bawalah saya masuk ke dalam satu jabatan dengan cara masuk yang benar, setelah itu bimbing saya selesai dari jabatan, keluar dari jabatan, dengan cara k yang benar dan baik (Al Isra: 80)," ujar Mahfud.

Baca juga : Olimpiade Paris 2024, Fajar/Rian Jadi Andalan

Menko Polhukam periode 2019-2024 itu meyakini, masuk dengan cara yang benar akan membuat kerja kita baik dan dibantu Allah. Pun nantinya jika tugas-tugas sudah selesai akan ke luar dengan cara yang baik, bisa purna tugas dengan nyaman.

Sedangkan, jika mengejar jabatan dengan cara tidak sehat, kolusi, suap memfitnah atau menjegal itu merupakan cara masuk yang tidak benar. Mahfud menilai, masuk dengan cara itu merusak dan nantinya ketika keluar bisa dengan cara yang rusak.

Mahfud mencoba menghayati doa itu, terutama tentang sesuatu yang pasti didapat jika memang Allah menghendaki, begitu juga sebaliknya. Hal ini dihayati Mahfud ketika jadi Menteri Pertahanan (Menhan) walaupun bukan orang partai politik dan bukan politisi.

"Waktu saya jadi Menhan yang pertama saya sendiri tidak menyangka, masyarakat juga tidak menyangka, Kedubes AS juga cari file-file Mahfud ini siapa, tidak ada, saya juga kaget. Bagaimana orang dari kampus yang tidak punya parpol dan tidak terkenal dalam pergaulan publik itu kok bisa jadi Menhan. Nah, itu kalau Allah menghendaki," kata Mahfud.

Baca juga : Bamsoet: ARDIN Harus Dorong Peningkatan Digitalisasi Usaha

Apalagi, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013 itu mengungkapkan, saat itu memang belum dekat dengan Gus Dur. Namun, Mahfud merasa, Gus Dur mengingatnya sebagai orang yang sering menjemput ketika seminar di Yogyakarta.

"Waktu itu Gus Dur jadi menteri, kan dia ingat, wah itu dulu yang suka jemput saya seminar di Jogja itu Mahfud, lalu dipanggil, kamu cocok jadi Menteri Pertahanan," ujar Mahfud.

Anggota DPR RI periode 2004-2008 itu turut mengungkapkan momen ketika diantar Alwi Shihab saat jadi Menhan. Saat itu, Mahfud yang bercerita tidak pernah mengira akan ditunjuk menjadi Menhan mendapat kalimat yang cukup bagus dari Alwi Shihab.

Kepada Mahfud, Alwi mengatakan, apapun itu kalau Allah menghendaki sesuatu terjadi nantinya akan diciptakan sebab-sebabnya agar itu terjadi, meskipun sebab yang ada itu tidak masuk akal. Bagi Alwi, penunjukkan Mahfud kehendak dari Allah.

Baca juga : Menag Imbau Jemaah Jaga Stamina untuk Hadapi Puncak Haji

"Kalau Allah menghendaki Pak Mahfud jadi Menhan, maka Allah ciptakan Reformasi dan Presidennya Gus Dur, coba kalau Presidennya bukan Gus Dur mana bisa. Berarti penunjukkan Gus Dur salah satu bagian dari menciptakan, ciptaan untuk saya karena tidak ada sesuatu sehelai rambut pun yang tidak di bawah kontrol rencana Allah," papar Mahfud.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.