Dark/Light Mode

BMKG Ungkap Potensi Tsunami Setinggi 3 Meter Akibat Megathrust Di Selat Sunda

Selasa, 10 September 2024 15:23 WIB
Ketua Tim Kerja Sistem Observasi Gempabumi dan Tsunami - Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Urip Setiono. Foto: Zoom Meeting/JFCC
Ketua Tim Kerja Sistem Observasi Gempabumi dan Tsunami - Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Urip Setiono. Foto: Zoom Meeting/JFCC

RM.id  Rakyat Merdeka - Dari hasil modeling skenario terburuk dampak Megathrust di Selat Sunda yang dilakukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan adanya potensi gelombang tsunami setinggi tiga meter.

Hal itu dipaparkan oleh Ketua Tim Kerja Sistem Observasi Gempabumi dan Tsunami - Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Urip Setiono dalam diskusi daring bertajuk Megathrust Earthquake and Early Warning yang digelar oleh Jakarta Foreign Correspondents Club (JFCC), Selasa (10/9).

Urip mengatakan, potensi tsunami akibat gempa kuat di selatan pulau Jawa itu diperkirakan tidak hanya mencapai sejumlah daerah di Jawa Barat dan Banten, tapi juga bisa merangsek ke bibir pantai Jakarta bahkan beberapa wilayah pulau Sumatera. Terutama Lampung.

"Hasil pemodelan tsunami akibat gempa Magnitudo 8,7 di zona megathrust Selat Sunda menunjukkan bahwa tsunami bisa mencapai pantai Jakarta," kata Urip.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Senin 9 September Hadir Di MCD Harapan Indah

Megathrust Selat Sunda ini menjadi salah satu fokus perhatian BMKG karena seismic-gap atau zona kekosongan gempa besar di area patahan geologis sudah cukup lama, yakni mencapai 267 tahun. 

Catatan BMKG, gempa besar di area patahan Selat Sunda terakhir terjadi pada tahun 1757 dengan kekuatan Magnitudo 7,7. Selain tsunami, gempa yang diproyeksikan mencapai Magnitudo 8,7 di masa mendatang diperkirakan dapat mengguncang wilayah Banten, Lampung, Jakarta, dan Jawa Barat dengan skala intensitas VII-VIII MMI.

"Bisa menyebabkan kerusakan bangunan sedang hingga berat," lanjutnya.

Selain Megathrust Selat Sunda, BMKG juga mewaspadai potensi Megathrust Mentawai-Siberut. Seismic-gap nya juga sudah cukup lama, mencapai 227 tahun. 

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Kamis 5 September Hadir Di Bekasi Cyber Park

Karena pada tahun 1797, wilayah tersebut pernah diguncang gempa dengan Magnitudo 8,5. Dalam catatannya, gempa besar tersebut mengakibatkan tsunami setinggi 9 meter dan menelan 300 korban jiwa.

"Siklus Megathrust dan celah seismik jelas terlihat di Sumatra," tuturnya.

"BMKG akan terus memantau aktivitas seismik di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut secara intensif," lanjut Urip.

Namun demikian, Urip menggaris bawahi bahwa potensi gempa Megathrust tersebut bukanlah prediksi atau peringatan dini. Karena belum ada teknologi yang bisa memprediksi kapan persisnya gempa dan tsunami terjadi.

Baca juga : SIM Keliling Bekasi Senin 2 September Hadir Di Mitra 10 Harapan Indah

Modeling skenario Megathrust ini dilakukan hanya sebagai upaya untuk mempersiapkan pencegahan risiko kerugian sosial-ekonomi dan hilangnya nyawa.

"Jadi jangan disalahartikan, oleh karena itu masyarakat disarankan untuk tetap melanjutkan aktivitas seperti biasa," terangnya.

Dalam diskusi ini, hadir pula Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mudrik Haryono dan Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.