Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Badan POM Lakukan Sinergi dalam Hilirisasi Riset Obat

Selasa, 10 Desember 2019 16:07 WIB
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito. (Foto: Istimewa)
Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menyelenggarakan Dialog Nasional dengan mengangkat tema “Sinergitas Dalam Hilirisasi Riset Obat, Obat Tradisional, dan Pangan Untuk Percepatan Perizinan" di Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito mengatakan, saat ini pemerintah mendorong agar produk riset tidak hanya berakhir di publikasi jurnal ilmiah, namun juga dapat dikomersialisasi untuk dapat dimanfaatkan lebih luas dan memberikan kemanfaatan bagi masyarakat.

Terkait hal tersebut, Badan POM telah melakukan langkah dan upaya dalam bentuk dukungan terhadap hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan Obat dan Makanan.

"Antara lain dengan dibentuknya Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Fitofarmaka, serta Satgas Percepatan Pengembangan dan Pemanfaatan Produk Biologi," kata Penny.

Baca juga : Sugiman Layanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketua INSA

Satgas ini ditetapkan dengan SK Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tanggal 13 September 2019 Satgas tersebut melibatkan seluruh Kementerian /Lembaga (K/L) terkait, akademisi, institusi penelitian, serta pelaku usaha.

Penny melanjutkan, dialog Nasional ini merupakan rangkaian dari implementasi Satgas, untuk menyampaikan kepada masyarakat tentang progres langkah dan upaya Badan POM dalam pendampingan kepada peneliti dan pelaku usaha.

“Pendampingan tersebut bertujuan untuk mengawal agar produk inovasi riset yang siap dihilirisasi memenuhi persyaratan untuk memperoleh izin edar,” lanjutnya.

Lebih lanjut Penny K. Lukito dengan bangga menyampaikan bahwa terdapat produk hasil riset yang sudah berhasil mendapatkan izin edar, yaitu Stem Cell produksi Pusat Pengembangan Penelitian Stem Cell Universitas Airlangga Surabaya bersama PT Phapros dan Albumin yang berasal dari ikan gabus yang dikembangkan oleh Universitas Hasanudin Makassar bersama PT Royal Medika.

Baca juga : Hadi Tegaskan Sinergi TNI-Polri Sampai Akhir Hayat

“Selain itu, terdapat produk biologi yang sedang dikembangkan yaitu enoxaparin bersumber domba, trastuzumab, dan sejumlah vaksin antara lain MR, Hepatitis B, Tifoid, Rotavirus, Polio.

"Sedangkan untuk produk fitofarmaka antara lain ekstrak seledri, binahong, daun kelor, daun gambir dan bajakah,” paparnya.

Penny menambahkan pihaknya juga  akan melakukan deregulasi perizinan edar obat. Menurut dia, akan ada penyederhanaan tahapan-tahapan dari proses perizinan edar obat dan mempercepat waktu pelayanan.

"Dari Badan POM kami sudah siap, Badan POM siap, kami sudah bisa juga melakukan deregulasi nanti kita lihat lagi satu kasus per kasus," ujar Penny.

Baca juga : Sekjen Kemendagri Dorong Sinergitas dan Harmonisasi DPRD dengan Pemda

Ia menuturkan, proses perizinan obat tak hanya ada di tangan BPOM, tetapi juga pihak yang berkaitan seperti produsen dan peneliti. Sinergi dengan beberapa pihak mulai dari hilirisasi riset baik obat, obat tradisional, maupun pangan untuk percepatan perizinan. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.