Dark/Light Mode

Pengadaan Mobil Menteri 147 Miliar, Hadji Kalla Di-KO Astra

Kamis, 22 Agustus 2019 08:05 WIB
Ilustrasi mobil dinas untuk para menteri 2019-2024.
Ilustrasi mobil dinas untuk para menteri 2019-2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Astra International Tbk berhasil memenangkan tender pengadaan mobil dinas untuk para menteri senilai Rp 147 miliar. 

Perusahaan yang didirikan William Soerjadjaja ini berhasil meng-KO banyak perusahaan, termasuk perusahaan milik keluarga Wapres Jusuf Kalla, PT Hadji Kalla. 

Perihal pengadaan mobil dinas bagi menteri ini diketahui dari laman Sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Pengadaan ini dilakukan Kementerian Sekretaris Negara, menggunakan APBN 2019 dengan pagu Rp 152 miliar. 

Dari situs itu diketahui pemenang tendernya adalah PT Astra International Tbk. Pengadaannya sudah dimulai sejak 19 Maret lalu dengan sistem “harga terendah sistem gugur”. 

Ada 41 perusahaan yang ikut tender itu. Namun, cuma tiga perusahaan yang bisa maju sampai tahap evaluasi. Mereka adalah Astra International, Hadji Kalla dan New Ratna Motor. Dari tiga itu, Astra yang memenangkan tender karena memberikan penawaran yang paling murah, yaitu Rp147,23 miliar. 

Sedangkan New Ratna Motor memberikan harga penawaran Rp147,31 miliar sementara Hadji Kalla Rp147,57 miliar. Mobil apa yang akan digunakan oleh para menteri? 

Baca juga : Memaknai Makna Simbol Haji: Thawaf (1)

Kepala Humas Astra Boy Kelana Soebroto tak mau banyak bicara. Ia enggan menjelaskan berapa jumlah dan jenis mobil yang akan dipasok perseroan untuk kendaraan dinas para menteri. 

Boy menegaskan, informasi yang bisa disampaikan oleh perseroan kepada publik hanya sebatas pada pengumuman lelang. “Dalam menjalankan bisnisnya, Astra selalu mengikuti aturan dan proses yang berlaku,” kata Boy. 

Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy juga belum mau berkomentar dulu soal ini. “Mungkin baiknya dicek ke instansi pemerintah terkait,” kata Anton, kemarin. 

Kepala Biro Umum Kementerian Sekretariat Negara Piping Supriatna juga belum bisa memberikan komentarnya karena sedang melaksanakan ibadah haji. 

Sementara Pejabat di KSP Ali Mochtar Ngabalin belum bisa berkomentar banyak. Begitu juga bagaimana nasib mobil menteri saat ini. “Itu Sesneg yang lebih tahu. Saya tak paham detailnya,” kata Ngabalin, saat dikontak, tadi malam. 

Mobil jenis apa yang akan jadi tunggangan para menteri nanti? Tak sembarangan mobil bisa jadi kendaraan dinas menteri. Merujuk Keputusan Menteri Keuangan tentang Modul Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara untuk Penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara, mobil menteri harus kualifikasi A1. Yaitu berupa mobil sedan dengan mesin 3.500 cc/6 slinder atau mobil SUV dengan mesin yang sama. 

Baca juga : Memahami Makna Simbolik Haji: Maqam Ibrahim

Toyota punya beberapa mobil dengan spesifikasi tersebut. Beberapa di antaranya adalah Toyota Crown Saloon yang kini menjadi mobil dinas para menteri sejak 2009. Toyota punya generasi baru mobil ini yaitu Toyota Crown 2018. Ini adalah generasi ke-15. 

Tampilannya elegan dan minimalis dengan interior yang mewah dan eksklusif. Mobil ini tidak menggunakan logo Toyota pada grille depan melainkan mahkota. Keunggulan lainnya mobil ini adalah produk pertama pabrikan asal Jepang yang berstatus connected car atau terkoneksi dengan internet. 

Ada tiga pilihan mesin dengan varian tertinggi 3.500cc/6 slinder. Berapa harganya? Tahun lalu, mobil ini dibanderol mulai dari 4,6 juta Yen atau sekitar Rp 600-950 jutaan. 

Periode ini, jumlah menteri dan pejabat setingkat menteri berjumlah 42 orang. Rinciannya, 34 menteri dan 8 pejabat setingkat menteri. Mobil dinas menggunakan Toyota untuk para menteri mulai dilakukan sejak era Presiden SBY. 

Sebelumnya kendaraan presiden juga para menteri menggunakan Volvo, mobil Eropa asal Swedia. Pada 2004, mobil untuk para menteri adalah Camry. Dipilih karena populer dan berkualitas. Juga dianggap sebagai tunggangan kelas menengah dan tidak terlalu mewah. 

Periode kedua SBY, kendaraan untuk para menteri diganti dengan Toyota Crown Royal Saloon G. Setingkat lebih mewah dari Camry. Sampai sekarang mobil tersebut menemani para menteri. 

Baca juga : Wapres JK dan Sejumlah Menteri Hadiri Peringatan Hari Konstitusi

Di penghujung 2014, SBY akan mengganti mobil tersebut dengan Mercedes-Benz E Class. Namun dibatalkan karena menuai polemik. Warganet ramai menanggapi wacana ini. 

Sebagian tak sepakat dengan pengadaan mobil baru. Ada juga yang mengusulkan agar pemerintah mengadakan mobil listrik untuk pejabat. Tujuannya agar pemerintah memberi contoh kepada rakyat. 

“Untuk semua menteri lebih baik menggunakan mobil listrik saja pak seperti tesla, agar lebih ramah lingkungan dan bisa memberikan contoh untuk rakyatnya agar beralih dari kendaraan berbahan bakar bensin ke kendaraan listrik,” kata @radityarin. 

Senada disampaikan pemilik akun @ bambang_hesti. Kata dia, alangkah baiknya jika Pemerintah wajibkan angkutan umum massal pakai energi listrik. Begitu juga kendaraan dinas untuk para pejabat. “Pemerintah harus mulai memberi contoh,” ujarnya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.