Dark/Light Mode

Pilpres 2024 Belum Pas Diomongin

Anies dan Risma Selalu Dibanding-bandingkan

Jumat, 27 Desember 2019 10:15 WIB
Guberbur DKI Anies Baswedan (kiri) dan Wali Kota Surabaya Tri Eismaharini. (Foto: Istimewa)
Guberbur DKI Anies Baswedan (kiri) dan Wali Kota Surabaya Tri Eismaharini. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pilpres 2024 masih jauh dan belum pas diomongin. Tapi, saat ini ada yang rajin dan getol membanding-bandingkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Apa mungkin Anies dan Risma akan jadi lawan di Pilpres 2024? Video kunjungan kerja (kunker) 24 anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan ke Balai Kota Surabaya yang diunggah channel You Tube Rumah Bhara sejak Jumat (20/12) hingga kemarin, berisi percakapan-percakapan yang menyudutkan Anies.

Jika dalam kunker sebelumnya, mereka membandingkan Risma dengan Anies dalam hal pengelolaan sampah, kali ini rombongan politisi Kebon Sirih dari PDIP ini mengaku terperangah dengan puluhan layar monitor CCTV di ruang kerja Risma yang diklaim lebih hebat dari milik 911 Amerika Serikat.

“Masa yang duitnya sedikit bisa begini?” puji anggota DPRD DKI, Gembong Warsono di hadapan Risma, seperti terekam video, yang spontan direspons Risma dengan tertawa lebar.

Baca juga : Dubes Belanda Bantu Penanganan Sampah Sungai Jakarta

“Jakarta yang duitnya banyak enggak bisa gini,” celetuknya lagi, yang secara tidak langsung menyindir Anies. “Mungkin karena duitnya banyak itu. Ya, jadi bingung,” balas Risma, yang kompak tertawa dengan lainnya.

Kepada rombongan politisi Banteng, Risma menjelaskan, layar monitor besar di salah satu dinding ruang kerjanya itu, super komplit. Menampilkan semua rekaman CCTV yang tersebar di seluruh sudut kota. Fungsinya mulai dari memonitor arus lalu lintas, rumah pompa, objek vital, dan lainnya.

“Ada kucing di atas terjepit, ada ular, ada tawon, mau minta ditangkap, lapor ke sini,” terang Risma.

Anggota DPRD DKI Jakarta, Hardiyanto Kenneth ikut menimpali. Dia ber andai-andai Jakarta memiliki fasilitas tersebut. “Coba kalau Jakarta gini bu,” kata dia, lalu spontan Risma kembali ngakak. “Makanya, ibu kita usulkan pindah ke Jakarta,” timpal salah satu anggota rombongan yang lain.

Baca juga : Indonesia Dorong ASEAN dan China Bergandengan Tangan

Risma kembali menjelaskan, layar monitor itu hidup nonstop. Atau 24 jam seminggu. Kemudian, ia juga membuat standar waktu, untuk res pon cepat setelah laporan diterima di Command Center 112. Maksimal, sebut Risma, 7 menit.

“Karena golden timenya itu 7 menit, tidak boleh lebih,” ujar Risma, mencontohkan penanganan ce pat untuk penderita stroke. Rekaman berdurasi sekitar 12 menit itu, menggelinding cepat di berbagai saluran sosial media.

Hingga tadi malam, video berjudul ‘Kaget!! DPRD Provinsi Jakarta Melihat Kinerja Bu Risma’ itu sudah ditonton 587 ribu kali dan 4,9 ribu komentar. Video kunker politisi PDIP yang diunggah channel tersebut, tidak cuma satu.

Pantauan Rakyat Merdeka hingga tadi malam, ada empat video. Tiga video lainnya masing-masing berjudul: ‘Apa Pendapat Bu Risma dan Tina Toon Tentang Pembangunan Ibu Kota’, kemudian ‘Kenapa DPRD Prov Jakarta Ingin Bu Risma di Jakarta’ dan terakhir yang diunggah ke marin berjudul ‘Jawaban Bu Risma Untuk DPRD Prov DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan’.

Baca juga : Bonus Demografi Kudu Dibarengi Peningkatan SDM

Sebelumnya, Risma dan Anies juga diadu-adu politisi Kebon Sirih ketika kunker ke Surabaya, Senin (29/7) lalu. Ketika itu, politisi Nasdem Bestari Barus menyebut anggaran pengelolaan sampah di Jakarta mencapai Rp 3,7 triliun.

Mendengar itu, Risma kaget dan menilai anggaran sebesar itu cukup besar. Sebab, anggaran pengelolaan sampah di Surabaya hanya Rp 30 miliar. Dengan kalimat bersayap, Bestari juga mengajak Risma membantu Jakarta menuntaskan masalah sampah.

Tak pelak, rekaman video ini juga kemudian viral dan menjadi perbincangan panas warganet Tanah Air. Lalu apa kaitannya dengan Pilpres? Pilpres memang baru akan digelar 2024. Sekitar dua tahun setelah Pil kada DKI. Tapi jika bela jar dari ki sah sukses Jokowi men jadi Pre siden, bermula setelah memenang kan Pilkada DKI. Pengamat politik Universitas AlAzhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai, tidak menutup kemungkinan PDIP ingin mengulang kembali kisah sukses itu. Risma adalah adalah salah satu kader yang potensial untuk di promosikan. Namun saingannya lumayan berat, yakni Anies Baswedan, pe tahana DKI Jakarta. “Politik tak mengenal waktu. Walaupun waktunya masih lama. Tapi skenario pembenturan mesti dilakukan sekarang. Untuk melihat respons publik. Dan untuk melihat simpati rakyat arahnya kemana. Mereka berdua sambil jalan, berpolitik sambil me ngurus pemerintahan masing-masing,” kata Ujang, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam. Namun ia mengingatkan, strategi yang membenturkan Anies dengan Risma ini bisa menguntungkan, tapi bisa juga merugikan kedua belah pihak. Tapi, kata dia, bisa juga meng untungkan Anies. Gubernur DKI Jakarta itu bisa memantik simpati pub lik jika terusterusan diserang la wan-lawan politiknya. “Anies ini kan calon presiden potensial, jadi b a gi lawan-lawannya harus dijegal se jak dini,” tutupnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.