Dark/Light Mode

Bonus Demografi Kudu Dibarengi Peningkatan SDM

Kamis, 26 September 2019 16:29 WIB
Hasan Basri (Foto: Istimewa)
Hasan Basri (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Era bonus demografi untuk bangsa Indonesia sudah di depan mata. Kualitas SDM menjadi kunci untuk meraih keuntungan terbesar dari adanya bonus demografi yang hanya baru sekali terjadi dalam sejarah bangsa. 

Demikian inti sari dari buku yang diluncurkan pengamat politik muda, Hasan Basri, di Jakarta, Kamis (26/9). Buku tersebut berjudul: "Milenial dan Perubahan: Menyambut Bonus Demografi".

"Fokus pada program peningkatan kualitas SDM selama 10 tahun ke depan harus dipacu. Bila kita tidak ingin kehilangan momentum yang hanya terjadi sekali ini," kata Hasan Basri.

Baca juga : Yasonna Endus Demo Mahasiswa Ditunggangi Gerakan Politik

Kata Hasan, saat ini, masih ada tantangan terbesar dalam  menyongsong bonus demografi. Yaitu masih rendahnya kualitas SDM Indonesia, yang ditandai oleh proyeksi rata-rata lama sekolah SDM Indonesia, yakni baru mencapai 8,78 tahun (setingkat kelas 3 SMP) pada tahun 2030. Maka, diperlukan perspektif dari seluruh pihak, untuk mengatasi problematika fundental tersebut. 

"Untuk itu, melalui buku 'Milenial dan Perubahan: Menyambut Bonus Demografi' ini diharapkan memberikan konstribusi signifikan bagi strategi penyiapan SDM Indonesia. Khususnya generasi muda," ujar Hasan.

Buku ini juga, kata Hasan, mengulas  berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini, seperti masalah kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan skil SDM Indonesia. Juga analisis terkait perkembangan inovasi teknologi, digitalisasi, dan revolusi industri 4.0. Disertai alternatif solusi terhadap perkembangan-perkembangan tersebut.

Baca juga : Partai Demokrat Ajukan Pemakzulan Trump

"Bonus demografi ini tentu akan membawa dampak sosial ekonomi. Salah satunya adalah menyebabkan angka ketergantungan penduduk, yaitu tingkat penduduk produktif yang menanggung penduduk nonproduktif, akan sangat rendah," ujarnya.

Di sisi lain, lanjut Hasan, bonus demografi yang dimiliki tak hanya berpotensi menguntungkan Indonesia. Tapi juga berpotensial merugikan.

"Bahkan bisa menjadi ancaman serius. Bisa sangat berbahaya apabila tidak diantisipasi dan dikelola dengan benar," demikian Hasan. [KW]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.