Dark/Light Mode

Struktur Pengurusnya Diumumkan Hari Ini

Prabowo Tak Nitip Satu Orang Pun Di Danantara

Senin, 24 Maret 2025 08:10 WIB
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani. (Foto: Instagram/rosanroeslani)
Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani. (Foto: Instagram/rosanroeslani)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, struktur lengkap kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan diumumkan. Nama-nama yang masuk dalam jajaran kepengurusan, dipastikan profesional di bidangnya. Bahkan, Presiden Prabowo Subianto tidak nitip satu orang pun untuk masuk di Danantara.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara Rosan Roeslani mengatakan, pengumuman struktur kepengurusan Danantara akan dilakukan Senin (24/3/2025) pukul 12.00 WIB. Selain pengurus, Danantara juga akan memiliki Dewan Pengawas, Dewan Penasihat, hingga Dewan Pemantau. Sederet komite pengawas juga disiapkan, mulai dari komite audit hingga komite etik.

Kata Rosan, orang-orang yang masuk dalam struktur Danantara merupakan profesional murni. Tak ada istilah orang titipan dalam badan pengelola investasi ini. Terlebih, Presiden telah memberi arahan bahwa kepengurusan Danantara tidak boleh diintervensi Pemerintah.

Nama-nama yang masuk dalam struktur kepengurusan Danantara, sudah diserahkan Rosan kepada Prabowo. “Saat saya sampaikan nama-nama ini, beliau sampaikan begini kepada para menteri. Pak Rosan, apakah ada titipan satu nama pun dari saya? Tidak ada Pak,” ungkap Rosan menirukan perbincangannya dengan Prabowo.

Chief Operational Officer (COO) Danantara Dony Oskaria sempat membocorkan, struktur Danantara bakal diisi orang-orang dengan rekam jejak mentereng. Kebanyakan dari mereka merupakan mantan pemimpin perusahaan kelas kakap.

“Semuanya para profesional top yang bergabung dengan Danantara. Karena mereka juga ingin bagian daripada pengabdian, terutama yang sudah memang CEO-CEO yang sudah senior dan bagus-bagus,” ungkap Dony.

Baca juga : Teroris Papua Kembali Berulah

Sekadar informasi, di jajaran pengurus terdapat Rosan yang akan dibantu oleh Dony dan Pandu Sjahrir. Sementara di jajaran Dewan Pengawas ada Menteri BUMN Erick Thohir sebagai ketua dan mantan ketua OJK Muliaman Hadad sebagai wakilnya.

Jajaran Dewan Penasihat diisi orang-orang top. Seperti dua mantan presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, Menteri Keuangan Sri Mulyani. Mantan perdana menteri Inggris Tony Blair dan CEO Bridwater Ray Dalio digadang-gadang bakal masuk Dewan Penasihat Danantara.

Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin menilai, orang-orang yang akan mengisi jabatan di Danantara bakal mempengaruhi kepercayaan investor dan publik. Mengingat, hampir sepertiga market cap di Bursa Efek Indonesia dikuasai BUMN. Sehingga, kepercayaan akan menjadi modal utama bagi Danantara, khususnya untuk mendongkrak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Belum lagi urusan global. Para pemegang modal juga masih wait and see, mengingat ketidakpastian ekonomi masih menghantui. “Investor besar dunia sedang proses rebalancing aset,” ulas Wijayanto saat dihubungi, tadi malam.

Menurutnya, orang-orang yang mengisi jabatan strategis di Danantara menjadi kunci keberhasilan. Sehingga, bukan hanya tidak ada orang titipan, orang-orang di Danantara juga sebaiknya tidak rangkap jabatan.

“Ini untuk menunjukkan bahwa mereka berkomitmen dan benar-benar profesional. Tentunya juga untuk menghindari konflik kepentingan,” pesan Wijayanto.

Baca juga : Tantangan Ekonomi Saat Ini, Genjot Pendapatan Negara

Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengapresiasi tidak ada satu orang pun titipan Presiden. Menurutnya, sikap ini luar biasa, dan membuktikan bahwa Presiden ingin menjadikan Danantara sebagai instrumen kesejahteraan rakyat.

Misbakhun juga tidak mempersoalkan rangkap jabatan di Danantara. Sebab, posisi Prabowo di Danantara itu merupakan portofolio kewenangan presiden. Sedangkan di kabinet, itu hak prerogatif Presiden.

“Pak Rosan itu orang profesional. Beliau tahu kapan harus memimpin Kementerian Investasi dan Danantara. Itu koridor yang bisa dipertanggungjawabkan. Presiden kan perlu mencari orang yang bisa dipercaya,” katanya, saat dihubungi, tadi malam.

Soal Blair dan Ray, politisi Partai Golkar itu menganggap sebagai keputusan strategis untuk membangun kepercayaan publik, baik di tingkat domestik maupun internasional.

Ia juga meminta pelaku pasar tidak “main hakim sendiri” terkait Danantara. Pasalnya, usai dibentuk Presiden, reaksi pasar seketika negatif, saham-saham bank BUMN (Himbara) berguguran.

Misbakhun menjelaskan, saat ini Himbara dalam performa terbaiknya. Ia mencontohkan BRI yang mampu meraup laba bersih hingga Rp 60 triliun. “Jadi, apakah itu didasarkan pada fundamental korporasinya, atau persepsi yang terus dikembangkan untuk menggerus kepercayaan?” pungkasnya.

Baca juga : TB Hasanuddin: Tidak Apa-apa Diuji, Biar Lebih Valid

Sebelumnya, di Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/3/2025) sore, Presiden Prabowo kembali menyinggung soal Danantara. Kata dia, Danantara akan menerapkan manajemen berstandar internasional dengan melibatkan sejumlah tokoh internasional sebagai penasihat lembaga tersebut.

Presiden Prabowo mengatakan peluncuran BPI Danantara Indonesia merupakan terobosan besar yang dilakukan pemerintah. “Saya yakin manajemen semua aset di bawah Danantara akan lebih baik karena kita akan pakai manajemen yang berstandar internasional,” kata Prabowo.

Menurut Prabowo, peluncuran Danantara Indonesia merupakan sebuah keputusan yang berani. Kenapa? Karena mengonsolidasikan seluruh aset dan dana BUMN untuk dikelola dalam satu lembaga.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.