Dark/Light Mode

Soal Gerakan Aceh, Maluku Dan Papua Merdeka Di Forum PBB

Pemerintah Indonesia Diminta Bertindak Tegas

Sabtu, 26 April 2025 07:25 WIB
Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat. (Foto: Dok. Kemlu)
Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat. (Foto: Dok. Kemlu)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mengecam aksi sejumlah warga negara Indonesia mengacungkan tulisan “Free Aceh, Free Maluku dan Free Papua” di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tindakan itu merupakan penyalahgunaan forum internasional yang tidak bisa dibiarkan.

Juru Bicara Kemlu Rolliansyah Soemirat menegaskan, aksi sejumlah warga negara Indonesia mengacungkan tulisan “Free Aceh, Free Maluku, dan Free Papua” di PBB merupakan penyalahgunaan forum internasional. Upaya mencari sensasi itu tak bisa dibiarkan.

“Aksi tersebut dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab atau tidak memiliki etika. Apalagi, etika berperilaku dalam masyarakat internasional,” ujar Rolliansyah dalam keterangannya, Kamis (24/4/2025).

Baca juga : Masih Perbaikan Di Bengkel, Belum Diboyong Ke Jakarta

Diketahui, video pendek yang memperlihatkan beberapa peserta dari Aceh, Papua dan Maluku, dilaporkan delegasi Indonesia ke pihak keamanan dalam sidang PBB, viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu terjadi pada 21 April 2025, jelang pembukaan United Nations Permanent Forum on Indigenous Issues (UNPFII) 2025 di PBB New York.

Kelompok Aceh Sumatera National Liberation Front (ASNLF) dan West Papua Liberation Organization (WPLO) berfoto di ruang Sidang Majelis Umum PBB sambil membawa tulisan “Free Maluku, Free Papua, Free Aceh”.

Perwakilan dari ASNLF, yakni Tengku Fajri Krueng dan Muhammad Hanafiah. Sementara, perwakilan WPLO ada John Anari dan Martin Go.

Baca juga : Bacagub Aceh Bustami Masuk Radar Golkar

Asisten Penasihat Militer (Aspenmil) Perwakilan Tetap Indonesia untuk Amerika Serikat Paulus Panjaitan langsung melaporkan aksi keempat orang itu ke pihak keamanan PBB, karena melanggar aturan ruang sidang. Keamanan PBB menyita kertas berisi propaganda yang dibawa oleh para pelaku.

Melanjutkan keterangannya, Rolliansyah menegaskan, PBB telah merespons secara tegas dengan menyita materi atau kertas yang dibagikan. Petugas di forum tersebut juga memberikan peringatan keras kepada para delegasi agar tidak menyimpang dari tujuan forum.

“PBB langsung menindaklanjuti dan menegaskan seluruh forum resmi di bawah PBB merupakan kerja sama antarnegara. Forum tersebut tidak boleh dimanfaatkan untuk aksi individu atau kelompok yang tidak bertanggung jawab,” ucapnya.

Baca juga : Pelamar Harusnya Datang Ke Kecamatan Dan Kelurahan

Rolliansyah menjelaskan, forum UNPFII dibentuk untuk mendorong kerja sama yang menghormati kedaulatan setiap negara anggota PBB. Sebab itu, tindakan yang dilakukan sejumlah warga itu dinilai tidak etis dan bertentangan dengan semangat kerja sama internasional.

“Tidak hanya menyalahgunakan forum, tapi juga mencerminkan ketidaketisan dalam berperilaku di masyarakat internasional,” tegasnya.

Terpisah, anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKB Oleh Soleh mengecam keras gerakan yang menyerukan Papua, Aceh dan Maluku merdeka di forum PBB. Dia menegaskan, tindakan itu merupakan penyalahgunaan forum internasional yang tidak bisa dibiarkan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.