Dark/Light Mode

Tinjau Perairan Natuna, Komisi I DPR Dukung Kesigapan TNI-Bakamla

Kamis, 16 Januari 2020 16:57 WIB
Meutya Hafid/Istimewa
Meutya Hafid/Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Komisi I DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke wilayah perairan Natuna Utara, Kepulauan Riau. Kunjungan yang dipimpin Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid itu untuk memastikan kapal-kapal China yang sebelumnya memancing ikan secara ilegal di perairan Natuna Utara sudah keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Indonesia.

Menurut Meutya, kunjungannya kali ini untuk memberi dukungan kepada mitra-mitra kerja Komisi I DPR yang bertugas di lapangan, khususnya TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) yang telah bekerja siap siaga menjaga wilayah perairan Natuna. 

Baca juga : China Kembali Ke Natuna, Istana Berusaha Sabar

“Poinnya adalah, DPR memberi support kepada TNI dan Bakamla yang sudah bekerja dan siap siaga menjaga wilayah perairan Indonesia. Di samping itu, kami (DPR-red) ke sini juga untuk memastikan kapal nelayan China yang melakukan penangkapan ikan ilegal sudah meninggalkan ZEE kawasan Indonesia," kata Meutya dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis (16/1).

Dia juga mengatakan, kunjungan Komisi I DPR kali ini di perairan Natuna sekaligus untuk melakukan pendalaman terhadap personel, teknologi radar, serta alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki TNI dalam menjaga wilayah NKRI.

Baca juga : Jaga Perairan Natuna, Kemenhub Siapkan 39 Kapal

Dalam kaitan tersebut, lanjut Meutya, pihaknya ingin memastikan bagaimana pengawasan dan pengamanan di wilayah perairan Indonesia yang kerap dimasuki kapal asing seperti kasus di perairan Natuna. 

“Dari kunjungan ini kita harapkan dapat masukan seberapa besar kekuatan ideal yang dibutuhkan oleh TNI maupun Bakamla untuk mengamankan laut Indonesia, khususnya di wilayah Natuna dan sekitarnya," kata Meutya.

Baca juga : Buntut OTT Wahyu Setiawan, Komisi II DPR Bakal Sidang KPU

Dia mendukung Presiden Jokowi yang menginstruksikan agar patroli di wilayah perairan Natuna terus digiatkan. Menurut Meutya, ke depan pemerintah perlu menambah armada kapal yang dikhususkan untuk menjaga wilayah perairan natuna utara karena wilayah perairan ini kerap bersinggungan dengan tidak hanya China tapi juga Malaysia dan Filipina.[WHY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.