Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Hasil Riset Indonesia Indicator
Top Person Menteri di 100 Hari Kabinet, Erick di Atas Prabowo
Senin, 3 Februari 2020 06:01 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Performa Kabinet Indonesia Maju dalam 100 hari masa kerjanya tak pernah lepas dari sorotan media massa di Tanah Air. Indonesia Indicator (I2), sebuah sebuah perusahaan Intelijen Media dengan menggunakan piranti lunak Artificial Intelligence (AI), dalam risetnya bertajuk “100 Hari Jokowi-Ma'ruf" mencatat, total pemberitaan terkait Kabinet Indonesia Maju di 2.075 media online sepanjang 20 Oktober-24 Januari mencapai 228.788 berita.
"Secara garis besar media memberikan ruang pada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf dalam 100 hari terakhir. Atau dalam istilahnya, wait and see. Hal tersebut dilihat dari bagaimana media mem-framing seluruh isu Jokowi-Ma’ruf dengan tone 'netral' yang hampir mencapai 50 persen," ujar Direktur Komunikasi Indonesia Indicator (I2), Rustika Herlambang, Senin (3/2).
Menurut Rustika, secara umum, media menganggap bahwa masa 100 hari belum cukup untuk menentukan sebuah keberhasilan. Namun demikian, media memantau seluruh perkembangan yang telah dilakukan oleh pemerintahan Jokowi selama ini. Selain itu, media juga memberi ruang dan mengawal kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Konsolidasi politik juga terlihat bagaimana peran para Menteri selama ini. Kembali lagi, media juga memberikan ruang dan mengawal, meski dengan penuh kontroversinya," ungkap Rustika. Namun, ada secercah harapan optimisme yang dimunculkan melalui beberapa wacana yang dilontarkan oleh para menteri di Kabinet Indonesia Maju.
5 Menteri Terpegah
Baca juga : ABC President Indonesia Tingkatkan Investasi di Pabrik Karawang
Indonesia Indicator (I2) mencatat, dalam 100 hari Jokowi-Ma'ruf terdapat lima nama Menteri Terpegah (Top Person) atau yang paling banyak diberitakan media. Menteri BUMN Erick Thohir tercatat menjadi Menteri Terpegah dengan 35.831 berita.
"Nama Erick Thohir mencuat didorong beberapa isu seperti penunjukan Ahok sebagai Komut Pertamina, penunjukan wakil menteri BUMN, dan upaya pemangkasan jabatan eselon," kata Rustika.
Selain itu, Erick Thohir mendapat porsi banyak di media terkait dengan kasus eks dirut Garuda Ari Askhara dan polemik kasus Jiwasraya. "Isu-isu tersebut cukup ramai disorot dan dibingkai sebagai isu nasional."
Posisi kedua Menteri Terpegah ditempati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan 30.335 berita. Menurut Rustika, sejak awal penunjukan, nama Prabowo sudah menjadi sorotan media. Rekam jejak Prabowo sebagai lawan politik Jokowi menjadi faktor pendorong utama. Selain itu, Prabowo juga banyak diberitakan terkait isu perdebatannya dengan Komisi I DPR karena tidak mau menunjukan anggarannya. Isu terbaru adalah terkait kasus Natuna. Prabowo dikritik karena dianggap lembek terhadap China.
Menteri Terpegah ketiga diduduki Menko Polhukam Mahfud MD dengan 26.281 berita. Figur Mahfud MD cukup melekat dengan isu-isu seperti kelompok separatis di Papua, perkembangan kelompok radikal, dan yang paling menonjol pada awal kepemimpinannya adalah kasus pencekalan Rizieq Syihab.
Baca juga : Menteri Agus Semprit Kebijakan Truk Odol
Posisi keempat Menteri Terpegah ditempati Mendagri Tito Karnavian dengan 23.696 berita. Menurut Rustika, sejak terpilih sebagai menteri nama Tito tidak lepas dari sorotan media. Media menyoroti pernyataan Tito terkait dengan wacana Pilkada tak langsung. Kemudian, Tito juga disorot terkait isu pemekaran wilayah di Papua. Terakhir Tito mendapat sorotan terkait dengan mundurnya Wabup Nduga, Wentius Nimiangge. "Namun dibanding lima menteri teratas lainnya, sentimen positif Tito lebih menonjol terkait dengan transparansi penyerapan APBD dan program pengentasan kemiskinan dan stunting," ungkap Rustika.
Posisi kelima Menteri Terpegah diduduki Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan 21.290 berita. Sri Mulyani mendapat sorotan terkait dengan isu BPJS Kesehatan dan Jiwasraya. Media banyak mengangkat langkah serta peran pemerintah dalam mengatasi BPJS Kesehatan dan kasus Jiwasraya.
Menteri Tervokal
Indonesia Indicator juga mencatat terdapat lima nama menteri Tervokal (Influencer) yang pernyataannya paling banyak dikutip media massa. Tiga nama Menteri Perpegah juga duduk sebagai Menteri Tervokal. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain menjadi sentral pemberitaan, mereka juga memberikan pernyataan terkait berbagai isu yang ditujukan pada mereka.
Mahfud MD tercatat menjadi Menteri Tervokal di media dengan 64.323 pernyataan. Posisi kedua ditempati Erick Thohir dengan 53.675 pernyataan. Menteri Tervokal ketiga diduduki Tito Karnavian dengan 30.398 pernyataan.
Baca juga : Serangan Sentimen Negatif Tak Goyahkan Polri
Popularitas tokoh di media juga bisa terkait dengan isu atau kebijakan tertentu yang dianggap sebagai terobosan atau “hal baru” dalam pemerintahan. Hal itu terbukti dengan masuknya nama Nadiem Makarim sebagai Menteri Tervokal di posisi keempat dengan 26.080 pernyataannya dikutip media. Profesinya sebagai pengusaha ojek online, menteri milenial, dan kebijakannya yang mengundang kontroversi seperti soal penghapusan Ujian Nasional mendapat ruang besar di media.
Posisi kelima Menteri Tervokal ditempati Menteri Agama Fachrul Razi. Figur ini sejak awal mencuri perhatian media dengan melarang gaya busana cadar dan cingkrang di jajaran ASN.
Sementara itu, posisi Sri Mulyani berada di deretan keenam Menteri Tervokal, Prabowo Subiyanto menduduki posisi kedelapan. Berada di antaranya, atau berada di posisi ketujuh Menteri Tervokal adalah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, dengan 23.449 pernyataan yang dikutip oleh media. [USU]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya