Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pertama di Indonesia, Ini Fasilitas Pengisian Baterai Mobil Listrik di Bandara Soekarno-Hatta

Sabtu, 19 Oktober 2019 20:23 WIB
Taksi listrik Blue Bird sedang mengisi daya di Bandara Soekarno- Hatta, Tangerang, Banten. (Foto: Humas AP II)
Taksi listrik Blue Bird sedang mengisi daya di Bandara Soekarno- Hatta, Tangerang, Banten. (Foto: Humas AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II menjadi bandara terdepan, dalam mengimplementasikan dukungan terhadap pengembangan kendaraan bermotor listrik nasional.

Di Bandara Soekarno-Hatta, saat ini sudah terdapat charging station atau tempat pengisian baterai mobil listrik, yang digunakan oleh operator taksi Blue Bird.

Charging station itu terletak di area gedung parkir kendaraan roda empat di Terminal 3 Soekarno-Hatta. Ini merupakan yang pertama kali ada di antara bandara-bandara lain di Indonesia.

Blue Bird mengoperasikan 2 model taksi listrik di Soekarno-Hatta, paling banyak adalah BYD e6 untuk layanan taksi reguler dengan jumlah mencapai 25 unit.

Operator taksi ternama di Indonesia itu juga memiliki 4 unit Tesla Model X. Adapun charging station di Terminal 3 untuk mengisi baterai taksi listrik BYD memiliki rated input voltage sebesar 380V/400V AC dan operating voltage 342V-440V AC.

Waktu pengisian baterai taksi listrik di charging station itu dari kondisi kosong hingga penuh adalah sekitar 2 jam.

Baca juga : Telah Ditemukan, iPhone X di ATM Center Gate 1 Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta

President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, kerja sama antara AP II dan Blue Bird ini diharapkan dapat mempelopori penggunaan kendaraan listrik di sektor pelayanan publik.

“Kami menyambut baik inisiatif Blue Bird untuk mengoperasikan taksi listrik di Soekarno-Hatta. Ini menjadi yang pertama di Indonesia. AP II akan mendukung dari sisi infrastruktur, seperti misalnya area bagi charging station yang saat ini ada di Terminal 3.

"Saat ini, baru ada satu charging station, dan kami akan membahas kemungkinan ditambahnya fasiltias tersebut bagi Blue Bird atau operator taksi lainnya, yang mau mengoperasikan taksi listrik,” ujar Awaluddin.

Dengan menyediakan infrastruktur terkait kendaraan bermotor listrik, maka AP II juga secara langsung mendukung program percepatan pengembangan mobil listrik yang telah dicanangkan pemerintah ,melalui Peraturan Presiden No. 55 tahun 2019.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Noni S. Purnomo mengatakan, layanan taksi listrik ini adalah salah satu upaya perseroan untuk berperan serta dalam menjaga lingkungan.

“Bersama Soekarno-Hatta, kami menghadirkan layanan zero emission,” jelas Noni S. Purnomo pada 8 September 2019 di Soekarno-Hatta saat Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mencoba naik taksi listrik tersebut dari bandara ke Jakarta.

Baca juga : Pengamat: Loyalitas Menteri Profesional Hanya ke Presiden

Saat itu, Menhub menuturkan bahwa layanan ini merupakan bukti konsistensi Blue Bird dan AP II dalam turut serta mengembangkan kendaraan bermotor berbasis listrik di Tanah Air.

"Apresiasi dari pemerintah untuk Blue Bird dan AP II dengan adanya layanan taksi listrik. Ini tidak mudah karena pasti ada effort khusus," papar Menhub.

Di sisi lain, lanjut Awaluddin, AP II bersama PLN tengah membahas penyediaan fasilitas charging station untuk masyarakat umum di Soekarno-Hatta, atau dikenal dengan nama Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum [SPKLU].

Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait rencana SPKLU ini telah ditandatangani AP II dan PLN pada Rabu, 16 Oktober 2019.

Awaluddin mengatakan, pembahasan awal akan dilakukan dengan cepat maksimal dalam 1 bulan setelah penandatanganan MoU dilakukan.

“Tidak hanya tempat pengisian baterai mobil listrik yang biasa, kami akan melihat kemungkinan membangun fasilitas SPKLU yang memiliki kemampuan fast charging. Ini akan menjadi daya tarik bagi masyarakat di samping juga mendukung konsep eco-airport, serta meningkatnya daya saing Soekarno-Hatta bandara lain di ASEAN," paparnya.

Baca juga : Yuk Kenalan Dengan Robot-robot Keren di Bandara Soekarno-Hatta

Plt. Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan, pembahasan detail dengan seluruh pihak penandatanganan MoU akan dilakukan maksimal dalam waktu 1 bulan.

"Jangan sampai konsumen sudah membeli mobil listrik, tapi kesulitan untuk charging," ujarnya.

Soekarno-Hatta merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, dengan jumlah lalu lintas penerbangan sekitar 60 persen dari total yang ada di Indonesia.

Sementara itu, jumlah penumpang pesawat setiap tahunnya berkisar 60-70 juta penumpang, dan membuat Soekarno-Hatta menjadi salah satu bandara tersibuk di dunia. Karena itu, kampanye pengembangan kendaraan listrik yang dicanangkan Angkasa Pura II di Soekarno-Hatta diyakini akan berdampak luas. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.