Dark/Light Mode

Pembangunan Kalbar Penting Sebagai Penyangga Ibu Kota Baru

Senin, 3 Februari 2020 22:29 WIB
Desain Ibu Kota Baru Di Kalimantan Timur. Ist
Desain Ibu Kota Baru Di Kalimantan Timur. Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pembangunan tiga provinsi penyangga ibu kota baru yaitu Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat dianggap penting.

Pengamat Perencanaan Pembangunan Daerah Rusnawir Hamid, mengatakan pembangunan dan pengembangan tiga wilayah tersebut perlu dilakukan sebagai daerah penyangga di sekitar ibu kota baru Kalimantan Timur.

"Khususnya Kalimantan Barat, yang letaknya paling jauh dari dua provinsi Kalimantan lainnya. Diperlukan konsep dan strategi khusus bagi pengembangan kawasan penyangga tersebut," jelas Rusnawir dalam keterangannya, Senin (3/2).

Menurut dia, untuk Kalimantan Barat rencana pemekaran provinsi baru harus segera direalisasikan. Khususnya pemekaran Kapuas Raya. Langkah tersebut sudah jadi kebutuhan yang mendesak bagi Warga Kalbar.

Demikian juga dengan jalur Kereta Api khusus produksi, Kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan jalur Kereta Api dan Kawasan Industri.

Baca juga : Menhub Minta Maskapai Ekspansi Ke Asia Barat

Hal tersebut diungkapkan Terkait kebutuhan pemekaran wilayah propinsi baru, menurut Rusnawir, harus segera diproses dan dilaksanakan mengingat luas wilayah Kalimantan Barat sekitar 147 ribu km2, bandingkan dengan luas pulau Jawa yang sekitar 128 ribu km2, tetapi ditempati oleh empat provinsi dan dua daerah khusus/ istimewa.

"Tidak mungkin pengembangan daerah seluas itu hanya dibebankan kepada seorang gubernur saja, Pemerintah Pusat mestinya harus peka terhadap pengembangan daerah-daerah penyangga Ibu Kota Baru. Soal pemekaran ini bukan lagi keinginan, tapi sudah jadi kebutuhan,"ujarnya.

Kebijakan perencanaan dan pembangunan yang lebih luas berbasis kepulauan, agar segera disusun sehingga ada sinergi pembangunan antar daerah dan seluruh daerah dalam konstelasi pulau tersebut.

"Misalnya pembangunan antara Kalbar dan Kaltim pesat jadi tidak terlalu jomplang,” lanjut Rusnawir.

Selain itu, dirinya juga mengusulkan untuk dilakukan pembangunan jalur kereta api khusus produksi yang terkoneksi dengan pelabuhan-pelabuhan yang ada, serta kawasan industri.

Baca juga : Kementan Keluarkan Early Warning System Ketersediaan Bawang Putih

Jika dilihat dari karakteristik potensinya yang begitu besar, maka pihak investor swasta akan berminat.

Menurutnya, pembangunan Ibu Kota baru juga jangan sekedar dilihat dari sisi feasible atau tidaknya dari sisi ekonomis jangka pendek, jika menggunakan jalan umum, maka biaya perawatan akan lebih mahal, truck pengangkut CPO misalnya diyakini akan merusak jalan sebagaimana yang terjadi sekarang.

"Karena itulah pentingnya membangun jalur-jalur distribusi yang terintegrasi dengan kawasan industry dan pelabuhan, sehingga membuat perkembangan perekonomian kawasan dan daerah akan menjadi semakin berkembang dan punya dampak positif. Walau ini bukan dampak langsung dari pemindahan ibu kota baru,” katanya.

Karena itu, Pemerintah Pusat, dalam hal ini Bappenas, juga harus memikirkan secara makro dampak langsung dan tidak langsung bagi pemindahan ibu kota baru agar Kalbar, Kalteng, dan Kalsel mendapat manfaat.

"Perlu desain pembangunan infrastruktur untuk daerah penyangga, baik dari sisi pemekaran, jalur Kereta Api produksi, terintegrasi dengan pelabuhan dan kawasan Industri, agar pemerataan pembangunan dapat terwujud sebagai efek dari pemindahan ibu kota baru negara,” tegasnya.

Baca juga : PT M3 Sukseskan Pembagunan Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II

Karena itu, Rusnawir Hamid menegaskan bahwa perlu penyegaran terkait Tupoksi Bappenas sebagai Perencana dari pembangunan secara Nasional agar benar-benar merencanakan pembangunan di daerah-daerah sekitar Ibu Kota Negara yang baru, khususnya di Kalbar dan daerah lainnya di Kalimantan.

"Agar perencanaan pembangunan dapat juga melibatkan investor lokal demi kesejahteraan ekonomi masyarakat Kalbar dan sekitarnya,” tukasnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.