Dark/Light Mode

Ekonomi Diramal di Bawah 5 Persen

Rapat Kabinet Sepi Senyuman

Rabu, 12 Februari 2020 07:10 WIB
Presiden Jokowi saat menggelar Rapat Kabinet di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2). (Foto: Rendy Tri Kurniawan/RM)
Presiden Jokowi saat menggelar Rapat Kabinet di Istana Kepresidenan di Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/2). (Foto: Rendy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bank Dunia meramal ekonomi Indonesia hanya akan tumbuh di bawah 5 persen pada tahun ini. Salah satu penyebabnya: efek virus corona yang menyerang China.

Presiden Jokowi langsung bergerak cepat mengantisipasi ramalan tersebut. Kemarin, Presiden Jokowi menggelar sidang kabinet paripurna di istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, kemarin. Topiknya, to the point: antisipasi Dampak Perekonomian Global.

Di sidang ini semua serius. Dari awal sampai akhir. Sidang kabinet dimulai sekitar pukul 1 siang. Raut muka setiap menteri, yang memasuki ruang sidang rata rata datar. Sepi senyuman. Biasanya, canda tawa sering terjadi setiap para pembantu Presiden ini ketemuan.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi misalnya. Saat memasuki ruangan, tatapannya lurus ke depan, terlihat tak banyak berbasa-basi dengan menteri lainnya. Retno seperti tak begitu menghiraukan

Baca juga : WNI yang Diobservasi di Natuna Diperiksa Kesehatan 2 Kali Sehari

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang juga berjalan di sebelah kanannya. Gerak langkahnya juga tampak dipercepat hingga meninggalkan Menhub di belakang.

Jaksa Agung St Burhanuddin yang berjalan beriringan dengan Menko Polhukam Mahfud MD terlihat saling bertegur sapa. Keduanya lalu seperti membicarakan sesuatu yang serius, hingga jaksa agung mendekatkan kupingnya.

Sedangkan, Menteri Pariwisata Wishnutama berjalan sendiri. Langkahnya pelan, badannya agak membungkuk. Sesekali ia membetulkan posisi kacamata.

Sambil menunggu kedatangan Jokowi, Mendagri Tito Karnavian sempat terlihat berbincang dengan Menteri PANRB Tjahjo Kumolo. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan Ketua Wantimpres Wiranto juga demikian. Hanya ada senyum-senyum tipis yang menyelingi pembicaraan keduanya.

Baca juga : Sibuk Jabat Tangan, Sepi Tangkap Tangan

Sementara Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BuMN Erick Thohir hingga Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko yang sudah menempati tempat duduk, sibuk membaca lembaran demi lembaran dokumen di hadapannya.

Ketika Jokowi tiba, dan memulai pidato pengantarnya, tangan setiap menteri sigap memegang balpoint dan buku catatan. Mereka sibuk mencatat setiap arahan Presiden.

Pada kesempatan itu, Jokowi meminta belanja kementerian dan lembaga tidak lelet. Menurut Jokowi, kecepatan dalam membelanjakan anggaran, diyakini dapat menjadi pengungkit bagi meredupnya perekonomian global saat ini. Khususnya pasca serangan wabah virus Corona yang melanda China dan sejumlah negara.

"Oleh sebab itu, sekali lagi saya harapkan sebelum Januari,” kata Jokowi, lalu meralat: “Sebelum Februari ini, belanja agar segera direalisasikan secepat-cepatnya di seluruh kementerian dan lembaga,” paparnya.

Baca juga : SBY Sepakat dengan Jokowi

Sebelum sidang kabinet, Jokowi menerima Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu. Dalam kesempatan itu, Mari elka meramalkan pertumbuhan ekonomi tumbuh di bawah 5 persen.

Menurut Mari Elka, wabah virus corona yang menyerang China dan sejumlah negara, berpotensi membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia seret, hingga kurang dari 5 persen. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.