Dark/Light Mode

Kasus Positif dan Kematian Menurun

Kang Emil Bakal Relaksasi PSBB di 63 Persen Wilayah Jabar

Selasa, 12 Mei 2020 19:29 WIB
Gubernur Jawa Barat. ( Foto: IG@ridwankamil)
Gubernur Jawa Barat. ( Foto: IG@ridwankamil)

RM.id  Rakyat Merdeka - Angka kasus dan kematian akibat Covid-19 di Jawa Barat mulai menurun. Gubernur Ridwan Kamil mempertimbangkan bakal melakukan relaksasi alias melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil bilang, niat relaksasi tersebut akan dilakukan lantaran data kasus Covid-19 di beberapa daerah di Jabar mulai menunjukkan penurunan. 

"Dari hasil PSBB provinsi, yang perlu diwaspadai 37 persen wilayah Jabar. Jadi 63 persennya punya potensi untuk dilakukan relaksasi pasca PSBB karena data menunjukkan pergerakan kasus tidak ada di 63 persen wilayah Jabar," kata Emil dalam jumpa pers di Kota Bandung, Selasa (12/5). 

Baca juga : Update Corona 2 Mei : Kasus Positif, Sembuh dan Meninggal Alami Peningkatan

Dengan relaksasi, menurut Emil, 63 persen wilayah di Jabar bisa kembali menjalani aktivitas normal. Namun keputusan relaksasi tetap menunggu hasil evaluasi.

Ia mengakui, kebijakan pembatasan sosial telah membuahkan konsistensi hasil. Artinya, penekanan kegiatan masyarakat membuat kasus Covid-19 menurun.

"Sampai 12 Mei ini, jumlah pasien di rumah sakit rata-rata di angka sekitar angka 350-an. Jumlah ini turun di rentan akhir April sekitar 430 pasien. Jadi di Jabar selama PSBB juga pasien yang dirawat itu menurun jumlahnya," ungkapnya. 

Baca juga : Menkes Setujui Penerapan PSBB di Kota Banjarmasin dan Tarakan

Dari sisi angka kematian, Emil mengungkapkan ikut terjadi penurunan. Sebelum PSBB, kata dia, angka kematian akibat virus rata-rata 7 orang per hari. Namun angka kematian per saat ini menjadi 4 pasien. "Untuk tingkat kesembuhannya sudah naik dua kali lipat," katanya.

Lebih jauh Emil menuturkan tingkat kecepatan penularan virus sebelum PSBB berada pada indeks 3, sekarang turun di angka 0,86. "Jadi sudah turun jauh sekali, menandakan sebelum PSBB banyak orang mudik dan belum dilarang beraktivitas," ungkapnya.

Sementara itu, Emil mengklaim bahwa penerapan PSBB telah menurunkan pergerakan lalu lintas hingga 30 persen. Namun demikian, berdasarkan data yang diperoleh Tim Gugus Tugas didapatkan masih ada pergerakan masyarakat terutama di sore hari.

Baca juga : Saran YLKI untuk “Selamatkan" Driver Ojol Selama Pelaksanaan PSBB di Jakarta

"Tetapi setelah kita buka datanya ada pergerakan naik setiap jam 4 sore. Berarti masyarakat yang maksa ngabuburit masih ada," pungkasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.