Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Masyarakat Lebih Percaya Polisi

KPK, Kasian Deh!

Selasa, 9 Juni 2020 06:23 WIB
Ilustrasi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Timgkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK terus anjlok. Kepercayaan masyarakat terhadap KPK berada di bawah kepolisian. KPK, kasian deh!.

Indikator Politik Indonesia merilis survei tentang persepsi publik terhadap institusi negara. Hasilnya, kepuasan publik terhadap Polri dan KPK sama-sama turun. Namun masyarakat yang puas terhadap Polri lebih tinggi dari KPK, yakni 79,4 persen. sedangkan KPK, tinggal 74,7 persen, turun dari 81,3 persen pada survei bulan Februari.

Direktur Pusat Studi Konstitusi Universitas Andalas, Feri Amsari, mengaku tidak heran melihat hasil survei ini. Menurutnya, KPK di era Firli Bahuri merupakan bagian dari kepolisian juga. Apalagi publik tidak melihat KPK sebagai kekuatan semenjak pemerintah dan DPR memperlemah KPK melalui Undang-Undang KPK yang baru.

Baca juga : Kementan Ajak Masyarakat Perkuat Diversifikasi Pangan Lokal

“Jadi tingkat kepercayaan publik itu tentu berkaitan dengan performance KPK selama di masa Pak Firli yang rendah serta anti OTT,” kata Feri kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Bahkan dia memandang show up KPK dengan menciduk Eks Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi, bukan inisiatif Firli dan gengnya. “OTT beberapa waktu lalu yang dilihat publik sebagai OTT pegawai KPK dan Novel Baswedan ya. Jadi memang wajar turunnya tingkat kepercayaan tersebut,” nilainya.

Anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan mengapresiasi kinerja Polri yang mampu mengangkat kepercayaan publik menjadi lebih baik. Artinya, Polri berbenah atas masukan semua pihak.

Baca juga : Korni Minta Masyarakat Siap Hadapi Tatanan New Normal

Untuk KPK, Trimedya menduga karena terjadi revisi UU KPK. Apalagi masyarakat sudah cukup lama dijejali festival OTT. Sementara pimpinan KPK jilid lima ini agak mengurangi langkah tersebut. Padahal diakuinya masyarakat menikmati jika ada yang di-OTT.

“Kalau sifatnya nggak begitu (tanpa OTT) nggak menarik, sehingga parameter masyarakat OTT berkurang berarti kinerja tidak baik. Terus terjadilah penurunan,” kata politisi PDIP tersebut.

Turunnya kepercayaan publik terhadap KPK membuat geram warga dunia maya. Akun @SuburBur mengaku kecewa dengan kabar tersebut. “Padahal pada Agustus 2019 masih tertinggi, diatas tingkat kepercayaan kepada Presiden,” cuitnya.

Baca juga : Mengenal Lebih Dekat KB Kookmin Bank

Akun @PartaiSocmed yang selama ini jadi seleb twitt ikut menimpali. “Tujuannya kan memang merusak KPK. Sudah tercapai sekarang,” timpalnya. “Miris...tingkat kepercayaan masyarakat terhadap KPK di bawah lembaga kepolisian,” tambah akun @adamlahu.

“Polisi gak pernah tuntas usut kasus korupsi, maka didirikanlah KPK. Lah skrg ketua KPK Dr Polisi trus berharap KPK tajinya garang gasak koruptor. itu kayak mimpi boss,” cuit akun @ tha_rhi.

“Apakah hal ini dpt disebut krisis kepercayaan termasuk kpd Presiden? Mungkin yg naik harga2 & jumlah hutang negara kali ya ?” sambung akun @EdiKeceput. “Semuanya turun,,, Yang naik BBM, LiSTRIK, BPJS, SEMBAKO, Biaya sekolah,” sebut akun @reformasimental. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.