Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Sebelumnya
Sekretaris Jenderal Syarikat Islam, Idham Hayat mempertanyakan kemunculan RUU HIP. Pasalnya tdak ada kebutuhan mendesak untuk melanjutkan pembahasan RUU tersebut.
"Ini akan menambah beban permasalahan bangsa yang sangat plural dan majemuk," tegas Idham.
Baca juga : Bamsoet: RUU HIP Tak Beri Ruang Bagi Komunisme di Indonesia
Apalagi sekarang Indonesia lagi repot menghadapi bahaya pandemi Covid-19.
"Oleh karena itu kami Menolak RUU HIP dan meminta kepada DPR dan Pemerintah untuk tidak lagi ada pembahasan RUU tersebut, karena akan sangat membahayakan dan mengganggu kerukunan antara kelompok dalam masyarakat," katanya.
Baca juga : Harkitnas, BIN dan Bawaslu Kota Semarang Bagikan Masker
Lebih jauh dia mengingatkan lagi bahwa dalam perumusan Pancasila para pendiri bangsa hingga muncul Dekrit Presiden 5 Juli 1959 semuanya sudah melahirkan kesepakatan bersama.
"Kalau hanya melihat dan merujuk Pancasila dari perumusan 1 Juni 1945 telah mendistorsi Pancasila dan sungguh-sungguh mengkhianati kesepakatan para pendiri bangsa," tegasnya. [JAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya