Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Korni: Kemarahan Jokowi Jadi Cambuk Bagi Menteri Kerek Kinerja
Sabtu, 4 Juli 2020 12:50 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Komite Relawan Nasional Indonesia (Korni) merespons positif terhadap pernyataan keras yang disampaikan Presiden Jokowi kepada para menterinya. Sebab, ketegasan Presiden tersebut bisa menjadi cambuk bagi para menterinya untuk lebih meningkatkan kinerja demi bangsa dan negara.
“Bahkan, saya mengapresiasi kepada Bapak Presiden Jokowi yang siap mengambil segala risiko dan mempertaruhkan reputasi politiknya, terutama dalam upaya menangani dampak pandemi Covid-19 saat ini,” kata Ketua Umum Korni, M. Basri BK di Jakarta, Sabtu (4/7).
Kemarahan Jokowi ketika Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara pada 18 Juni 2020 itu dinilai bukan sandiwara atau pencitraan. “Pernyataan Presiden yang mengkritik bawahannya sudah kerap dilakukan sejak menjadi wali kota dan gubernur, dan itu benar-benar memang dari hati nuraninya,” ungkap Basri.
Baca juga : Bicara Reshuffle, Senayan Singgung Kinerja Menkeu
Menurut Basri, dari periode pertama menjadi Presiden, Jokowi ingin menghapus segala kultur birokrat yang menghambat peraturan. Oleh karena itu, sering dikeluarkan kebijakan deregulasi di lingkungan kementerian dan lembaga untuk memudahkan dan mengoptimalkan koordinasi.
“Maka itu, pidato Presiden bernada tinggi karena banyak menterinya yang masih menganggap situasi pandemi saat ini bukan sebuah krisis,” tuturnya.
Di salah satu pidatonya, Jokowi menyinggung soal stimulus ekonomi pemerintah yang masih lambat cair ke pelaku usaha, sementara dunia usaha sudah banyak melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran.
Baca juga : Program CSR PT Insight Diarahkan untuk Lahirkan Enterpreneur
“Sebab, saat ini para pelaku usaha butuh perhatian, salah satunya melalui pemberian stimulus insentif fiskal. Upaya ini untuk menggairahkan iklim bisnis mereka, sehingga sektor industri tetap menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” papar Basri.
Dia merasa kejengkelan Jokowi saat itu masih wajar mengingat tanggung jawab pemerintah kepada seluruh rakyatnya. “Artinya, Bapak Presiden memang ingin menunjukkan kesungguhan atau keseriusannya demi 260 juta jiwa rakyat dalam upaya menangani situasi pandemi Covid-19 di Tanah Air,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Korni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling bergotong royong dalam membantu dan mengkritisi program pemerintah agar dapat berjalan baik sesuai sasaran. “Semua harus fokus dan saling kerja sama untuk segera menyelesaikan masalah dalam menghadapi masa pandemi Covid-19 saat ini,” ujar Basri.
Baca juga : Jenggala Center: Wajar Jokowi Marah Ke Menterinya
Korni menambahkan, pihaknya meminta kepada pemerintah agar Indonesia dapat memproduksi vaksin sendiri untuk menangkal virus Covid-19. Vaksin tersebut nantinya harus diutamakan untuk kebutuhan di dalam negeri terlebih dahulu.
“Saat ini, 147 negara tengah berusaha menemukan vaksin virus corona. Namun, vaksin itu akan diprioritaskan untuk kebutuhan masing-masing negara. Untuk itu, pemerintah perlu mendorong para peneliti di Indonesia bisa segera menemukan vaksin sehingga kita tidak perlu mengandalkan impor,” tegasnya. [DIT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya