Dark/Light Mode

Antisipasi Penularan Corona

Emil Minta Kab Majalengka Prioritaskan Tes Covid Bagi Pemudik

Rabu, 22 Juli 2020 19:06 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan arahan kepada anggota gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 di kantor Bupati Majalengka, Rabu, (22/7/2020)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memberikan arahan kepada anggota gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19 di kantor Bupati Majalengka, Rabu, (22/7/2020)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat, Ridwan Kamil meminta kepada Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka agar mewaspadai kasus import (imported chase)/penularan virus Corona dari luar daerah.

Kewaspadaan perlu ditingkatkan, terlebih lagi dalam menyambut Hari Raya Idul Adha.

"Evaluasinya, Majalengka masuk kategori risiko rendah. Ada 26 kecamatan yang kita hitung sudah masuk hijau. Tapi karena ada satu kecamatan yang menunggu pemudik yang mencoba merayakan Idul Adha di sini, dan ternyata positif, maka secara umum akan mempengaruhi indeks keseluruhan," kata pria yang akrab disapa Emil itu usai bertemu dengan Ketua Gugus Tugas Percepatanan Penanganan Covid-19 Kabupaten Majalengka, Karna Sobahi di Kantor Bupati, Kabupaten Majalengka, Rabu (22/7/2020).

Baca juga : Pasar Tani Dorong Roda Ekonomi Tetap Berputar Di Tengah Pandemi Covid-19

Emil mengatakan, infeksi lokal di Kabupaten Majalengka dapat dikendalikan. Ini terlihat dari hasil tes masif. Oleh karena itu, ia meminta gugus tugas Kabupaten Majalengka untuk memprioritaskan tes masif bagi pendatang atau pemudik.

"Jadi kalau mau Majalengka aman, manajemen pendatang (atau pemudik) harus dipertimbangkan dan dijadikan prioritas dalam pengetesan," katanya.

Menurutnya, Gugus Tugas Kabupaten Majalengka harus mengetes 7.500 warga dengan metode PCR. Jumlah tersebut berdasarkan standar tes masif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca juga : Kendalikan Corona, Presiden Prioritas 3T Di 8 Provinsi

"Yang sekarang 2,600 harus naik ke 7,500. Saya titip ke Bapak Bupati untuk melakukan pengetesan PCR menempuh 7.500," katanya

Soal pembelajaran tatap muka, kata Emil, pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian. Kesehatan dan keselamatan peserta didik menjadi prioritas.

"Wacana di Jawa Barat adalah kecamatan yang sudah zona hijau, seperti Majalengka tadi, itu sekolah akan disiapkan untuk pembukaan, tetapi tidak boleh lintas kecamatan. Jadi jika ada (siswa) domisili di kecamatan yang tidak di zona hijau, tapi sekolahnya di zona hijau, itu dia tidak boleh (masuk sekolah) dan dia (belajarnya) masih berani," pungkasnya. [D.R]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.