Dark/Light Mode

Disentil NU dan Muhammadiyah

Mas Nadiem Tak Ada Yang Bela

Jumat, 24 Juli 2020 06:54 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim. (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemberian dana hibah Kemendikbud ke yayasan konglomerat: Tanoto dan Sampoerna Foundation, berbuntut panjang. Setelah diserang DPR, giliran Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah yang menyentil program Mendikbud Nadiem Makarim itu. Mereka juga keluar dari program tersebut. Sayangnya, Mas Nadiem tak ada yang bela nih.

Mundurnya Lembaga Pendidikan (LP) Maarif NU dari Program Organisasi Penggerak (POP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu karena mencium adanya kejanggalan dalam program tersebut.

Baca juga : Pengamat: Sikap Marah-marah M Nasir Tak Etis

Ketua LP Maarif NU, Arifin Junaidi mengungkapkan, lembaganya baru diminta mengajukan proposal dua hari sebelum penutupan. Tentu saja, lembaga itu tak menyanggupinya. “Tapi kami diminta ajukan saja syarat-syarat menyusul,” tuturnya.

Tanggal 5 Maret diumumkan di website, proposal Lembaga maarif nU itu ditolak. Tapi kemudian Kemendikbud kembali menghubungi LP Maarif NU, meminta mereka melengkapi syarat. Salah satu yang disyaratkan, badan hukum yang digunakan harus atas nama LP Maarif NU, bukan Nahdlatul Ulama. “Kami menolak dan je laskan badan hukum kami NU,” tegas Arifin.

Baca juga : Bandara Haji Muhammad Sidik di Kalteng Bakal Diresmikan Jokowi

Keesokan harinya, Kemendikbud kembali meminta surat kuasa dari PB NU. Didesak-desak, LP Maarif NU akhirnya menurutinya. mereka meminta surat kuasa dan memasukkan nya di detik-detik terakhir.

Rabu (22/7), LP Maarif NU mendadak dihubungi untuk mengikuti rapat koordinasi. Padahal saat itu, belum ada surat keterangan penetapan program Kemendikbud itu. “Ternyata banyak sekali yayasan yang tidak jelas ditetapkan sebagai penerima,” ungkapnya.

Baca juga : Dosen, Peneliti dan Mahasiswa Ethiopia Ingin Belajar di Indonesia

Karena itu LP Maarif NU memutuskan mundur dari program tersebut. mereka memilih mengabdi kepada negara lewat programnya sendiri. Dia menjelaskan, saat ini LP Maarif NU tengah fokus menangani pelatihan kepala sekolah dan kepala madrasah 15 persen dari total sekolah/madrasah sekitar 21 ribu.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.